Nelayan Tabanan Dapat Bantuan Jukung Hingga Mesin Tempel
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tabanan, IDN Times - Kelompok Usaha Bersama (KUB) Nelayan Shindu Merta di Desa Antap, Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan mendapatkan bantuan jukung dari Pemerintah Pusat.
Bantuan jukung ini tentunya disambut gembira oleh nelayan di kelompok tersebut, karena mereka bisa lebih produktif menangkap ikan. Belum semua anggotanya memiliki jukung sendiri. Setiap hendak melaut, beberapa nelayan menumpang dengan nelayan lain yang memiliki jukung.
1. Belum semua nelayan punya jukung sendiri
Ketua Kelompok Nelayan KUB Shindu Merta, I Gede Agus Hermawan, mengatakan kelompoknya ada 10 anggota nelayan, dan belum semuanya memiliki jukung. Kini, Kelompok Nelayan KUB Shundi Merta memiliki total tiga jukung.
"Awalnya punya dua. Tetapi sekarang ditambah satu, jadi tiga. Kita maksimalkan untuk kepentingan anggota," ujarnya, Selasa (10/2/2024).
Saat ini tangkapan nelayan di Tabanan masih didominasi oleh lobster karena sedang musim. Harga jual lobster di pengepul Rp330 ribu per kilogram. Dalam sekali melaut, satu nelayan bisa mendapatkan 4-6 kilogram.
2. Sebanyak 42 kelompok nelayan di Tabanan menerima bantuan dari pemerintah
Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan, I Kade Artina, menyebutkan 42 kelompok nelayan di Kabupaten Tabanan menerima bantuan fisik dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI pada 2024. Bantuan fisik ini beberapa di antaranya berupa jukung dan mesin tempel.
Artina menjelaskan, bantuan Pemerintah Pusat ini bertujuan untuk menunjang kebutuhan sarana tangkap bagi para nelayan, mengingat keterbatasan anggaran di daerah.
"Bantuan dari Pemerintah Pusat sangat beragam sesuai kebutuhan masing masing KUB nelayan, mulai dari paket mesin tempel, jukung, hingga peralatan seperti jaring, freezer, dan cold box," paparnya.
3. Proses penyaluran bantuan melalui pengajuan proposal
Sebelum mendapatkan bantuan, kelompok nelayan ini mengajukan proposal terlebih dahulu yang didampingi para penyuluh. "Penyuluh bertindak sebagai penghubung antara kelompok nelayan dan Pemerintah Pusat.
"Dinas Perikanan Kabupaten Tabanan hanya memberikan rekomendasi, bahwa kelompok yang mengajukan merupakan binaan resmi," kata Artina.
Artina melanjutkan, sebagian besar bantuan fisik seperti jaring, jukung, dan mesin tempel sudah sampai di tangan nelayan. Namun, 29 cold box dan 20 unit mesin tempel masih dalam proses verifikasi serta pengadaan di pusat. Ia memastikan bantuan ini akan diterima oleh nelayan begitu tahap verifikasi selesai.