Mobil Rescue Milik BPBD Tabanan Rusak

Padahal topografi Tabanan rentan terhadap bencana alam

Tabanan, IDN Times - Tabanan termasuk Kabupaten di Provinsi Bali yang memiliki topografi berupa pegunungan dan lautan. Meski kelebihannya memiliki gunung dan laut, Tabanan juga rawan bencana secara topografi.

Faktanya juga, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan  minim sarana prasarana dalam penanganan bencana. Hal ini tentu menjadi tantangan serius dalam menangani ancaman bencana alam di Kabupaten Tabanan.

1. BPBD Tabanan memerlukan mobil skylift

Mobil Rescue Milik BPBD Tabanan RusakPetugas BPDB Tabanan sedang membersihkan material longsor (Dok.IDNTimes/BPBD Tabanan)

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Tabanan, Nyoman Srinadha Giri, menyebutkan kebutuhan yang paling mendesak dalam hal sarana prasarana menangani bencana di Tabanan adalah mobil skylift atau mobil potong kayu pohon perindang. Saat ini, BPBD Tabanan belum memiliki kendaraan tersebut.

"Rencananya baru akan diusulkan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Anggaran yang dibutuhkan untuk penyediaan skylift ini kurang lebih Rp2,5 miliar," ujarnya, Senin (29/5/2023).

Selama ini pihaknya meminjam peralatan dari Dinas Lingkungan Hidup Tabanan jika terjadi bencana pohon tumbang.

2. Mobil rescue BPBD Tabanan mulai mengalami kerusakan

Mobil Rescue Milik BPBD Tabanan RusakIlustrasi Longsor (IDN Times/Mardya Shakti)

Selain itu, BPBD Tabanan juga menghadapi masalah lain. Mereka hanya memiliki satu unit mobil rescue, yang kondisinya kini mulai mengalami kerusakan. Pihaknya sudah mengajukan permohonan kepada BNPB untuk mendapatkan satu unit mobil rescue baru. Permohonannya baru diajukan pada tahun 2023, dengan estimasi biaya sebesar Rp400 juta.

Selain tidak memiliki skylift dan mobil rescue yang mulai rusak, BPBD Tabanan juga berencana mengganti alat pendeteksi tsunami yang berada di Banjar Kedungu, Desa Belalang, Kecamatan Kediri. Alat tersebut merupakan bantuan pusat, yang diberikan pada tahun 2016.

"Rencananya akan diganti dengan alat baru. Selain itu, BPBD Tabanan berencana untuk menambahkan alat deteksi tsunami di empat titik lainnya di wilayah pesisir pantai selatan. Namun, koordinat penempatan alat deteksi tersebut akan ditentukan oleh pihak Pemerintah Provinsi Bali," jelas Giri.

3. BPBD Tabanan berharap kekurangan ini segera dipenuhi

Mobil Rescue Milik BPBD Tabanan RusakIlustrasi Bencana (IDN Times/Sukma Shakti)

Meski dengan keterbatasan sarana dan prasarana, BPBD Tabanan selama ini  tetap melakukan upaya yang terbaik dalam penanganan bencana di Tabanan. Giri mengungkapkan, pihaknya akan terus berupaya untuk memperjuangkan kebutuhan sarana prasarana yang dibutuhkan.

"Kami menyadari pentingnya sarana prasarana yang memadai dalam menjalankan tugas penanggulangan bencana. Diharapkan permohonan kami dapat segera dipenuhi untuk memastikan keselamatan dan keamanan masyarakat Tabanan," harapnya.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya