Makna Sumpah Pemuda Versi Millennial Tabanan: Tidak Pilih-pilih Teman

#SumpahPemuda Kalau kamu sendiri gimana guys?

Tabanan, IDN Times - Tanggal 28 Oktober 1928, telah berlangsung Kongres Pemuda II yang menjadi pemicu lahirnya Sumpah Pemuda. Itu menjadi momentum pemersatu pemuda Indonesia yang berbeda kala itu. Kini 92 tahun telah berlalu, apakah makna Sumpah Pemuda bagi generasi millennial saat ini?

Baca Juga: Kongres Pemuda II, Tempat Sumpah Pemuda Dikumandangkan Pertama Kali

1. Sumpah Pemuda sebagai pemersatu bangsa dan membangkitkan rasa nasionalisme

Makna Sumpah Pemuda Versi Millennial Tabanan: Tidak Pilih-pilih TemanPexels/Helena Lopes

Menurut pelajar kelas XII SMAN 1 Tabanan, Made Yosa Bagas Brawijaya, makna Sumpah Pemuda baginya adalah momentum untuk membangkitkan rasa nasionalisme kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), terutama bagi para remaja seperti dirinya.

"Pada Sumpah Pemuda kita merasakan persaudaraan yang erat antar perbedaan yang ada," ujarnya.

Sementara Ayu Komang Amanda Gunawan, siswa kelas XII SMAN Tabanan memaknai Sumpah Pemuda sebagai pemersatu bangsa.

"Melalui Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928, organisasi-organisasi pemuda yang mulanya bersifat kedaerahan, melebur menjadi satu kesatuan demi persatuan Indonesia. Sumpah Pemuda ini juga menandakan kecintaan terhadap bangsa Indonesia, di mana seluruh pemuda bersatu demi kemerdekaan Indonesia. Namun Sumpah Pemuda bukan hanya sekadar pemersatu bangsa sebelum kemerdekaan, tetapi tetap menjadi pemersatu hingga saat ini. Maka dari itu, kita harus tetap menjunjung tinggi Sumpah Pemuda agar persatuan dan kesatuan tetap terjaga," katanya.

2. Rasa nasionalisme dan persatuan masih ada dalam generasi muda NKRI

Makna Sumpah Pemuda Versi Millennial Tabanan: Tidak Pilih-pilih Temanpexels.com/andrea piacquadio

Adanya kemajuan zaman, globalisasi, persaingan serta kebutuhan hidup yang semakin kompleks menjadi tantangan pemuda atau generasi muda untuk bisa menerapkan makna Sumpah Pemuda dalam kesehariannya. Menurut Yosa, ia tidak bisa mengatakan jika rasa nasionalisme maupun persatuan pemuda saat ini tergerus dan mengalami penurunan.

"Saya tidak bisa mengatakan turun atau tidak sama lagi. Karena di satu sisi saya melihat ada beberapa para pemuda yang sangat mencintai budaya luar, namun di sisi lain para pemuda juga sangat mencintai negara ini dengan rasa nasionalisme yang begitu kuat di hatinya," ungkapnya.

Sementara Amanda mengatakan makna dari Sumpah Pemuda ini masih kuat di generasi muda. Meski diakuinya, masih ada beberapa orang yang kurang menghargai dan mengamalkannya, sehingga diperlukan kesadaran yang datang dari diri sendiri terkait seberapa pentingnya makna Sumpah Pemuda ini.

3. Sumpah Pemuda diterapkan pada kecintaan terhadap lingkungan dan tidak pilih-pilih teman

Makna Sumpah Pemuda Versi Millennial Tabanan: Tidak Pilih-pilih TemanKegiatan bersih-bersih lingkungan dalam memaknai Sumpat Pemuda (Dok.IDN Times/Istimewa)

Sebagai generasi muda dalam memaknai Sumpah Pemuda, Yosa menunjukkannya dengan peduli kepada lingkungan. Ia dan teman-temannya rutin pergi ke alam untuk refreshing sekaligus bersih-bersih sampah plastik.

"Paling tidak satu bulan sekali kami pergi ke alam seperti naik gunung dan membersihkan sekitarnya dari sampah plastik," kata Yosa.

Amanda sendiri menerapkan Sumpah Pemuda dalam kehidupan sehari-harinya dengan tidak memilih-milih teman, serta menghargai teman yang berbeda suku, adat, maupun ras.

"Menjunjung tinggi bahasa persatuan bahasa Indonesia dan saling tolong menolong apabila ada yang membutuhkan pertolongan," katanya.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya