Jam Operasional Pasar Tradisional di Tabanan Masih Dibatasi

Kasus COVID-19 kini merambah ke lingkungan keluarga

Tabanan, IDN Times - Banyak pedagang di pasar tradisional Kabupaten Tabanan berharap jam operasionalnya bisa dikembalikan seperti sebelum adanya COVID-19. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan belum bisa memenuhi tuntutan itu dan tidak merencanakan penormalan jam buka pasar tradisional dalam waktu dekat. Di satu sisi, kasus COVID-19 di Tabanan terus bertambah.

Baca Juga: Sempat Jadi Polemik, Ini Alasan Ibu Hamil Wajib Rapid Test

1. Ada kasus baru setiap hari menjadi alasan jam operasional pasar masih dibatasi

Jam Operasional Pasar Tradisional di Tabanan Masih DibatasiBupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti saat memantau kesiapan pasar Tradisional dalam era New Normal Jumat (21/08/2020) (Dok.IDN Times/Humas Tabanan)

Meskipun kebijakan adaptasi kebiasaan baru di Tabanan sudah diterapkan sejak 9 Juli 2020 lalu, Bupati Tabanan Ni Putu  Eka Wiryastuti masih enggan untuk membebaskan jam operasional, khususnya pasar-pasar tradisional di Tabanan. Hal ini ia paparkan ketika melihat secara langsung kesiapan Protokol Kesehatan COVID-19 di Pasar Pesiapan, Jumat (21/08/2020).

Keengganannya karena masih ada kasus baru setiap hari di Tabanan, dan pasar tradisional dikhawatirkan menjadi klaster-klaster baru penyebaran COVID-19. Untuk itu ia berharap pedagang dan masyarakat tetap menjaga kedisplinannya protokol kesehatan.

"Jam operasional pasar-pasar tradisional di Tabanan kita batasi adalah salah satu upaya untuk mencegah meluasnya transmisi lokal  COVID-19 di Tabanan. Apalagi, klaster baru penyebaran COVID-19 sangat rentan terjadi di pasar-pasar tradisional," ujarnya.

2. Jam buka pasar tradisional sebenarnya sudah dilonggarkan ketika Tahap II dibuka

Jam Operasional Pasar Tradisional di Tabanan Masih DibatasiPasar Pesiapan Tabanan (IDN Times/Wira Sanjiwani)

Menurut Eka, belum ada pasar tradisional di Tabanan yang buka secara normal seperti biasanya, meskipun itu sangat luas dampaknya bagi perekonomian masyarakat. Namun kini jam operasional sudah sedikit dilonggarkan.

“Karena ada kasus transmisi lokal, jadi setiap hari nambah. Untuk itu, kita juga tidak mau nanti tim kesehatan dan tim medis kewalahan menangani ini," katanya.

Eka juga menginstruksikan kepada seluruh pengurus dan pedagang di Pasar Pesiapan agar lebih memerhatikan drainase, penataan komplek pertokoan, kebun, dan pengolahan sampahnya, di samping menerapkan protap kesehatan COVID-19 dengan baik.

3. Tabanan mencatat penambahan enam kasus positif baru

Jam Operasional Pasar Tradisional di Tabanan Masih DibatasiIlustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Berdasarkan data dari Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan (GTPP) COVID-19 Tabanan per Jumat (21/08/2020), ada tambahan enam kasus positif baru. Selain kasus positif, Tabanan juga mencatat 16 pasien suspek di mana mereka memiliki gejala dan riwayat yang mengarah ke COVID-19.

Menurut Juru bicara GTPP COVID-19 Tabanan, I Putu Dian Setiawan, atas seizin Ketua Harian GTPP COVID-19 Tabanan, I Gede Susila, kasus suspek ini sedang menjalani isolasi di RSUD Tabanan maupun Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) RS Nyitdah, dan sedang menunggu hasil uji swab. Jika hasilnya positif, kasus suspek menjadi kasus terkonfirmasi positif COVID-19.

"Sehingga kasus suspek memiliki potensi untuk menjadi kasus positif. Apabila kasus suspek ini meninggal sebelum uji swab dilakukan, maka kasusnya menjadi kasus kematian probable COVID-19 dan penguburannya sesuai protap COVID-19," jelas Dian.

4. Ada 337 orang yang memiliki riwayat kontak erat

Jam Operasional Pasar Tradisional di Tabanan Masih DibatasiIlustrasi swab. IDN Times/ Muchammad

Selain penambahan enam kasus positif dan adanya 16 kasus suspek, Tabanan juga mencatat 337 warga yang memiliki riwayat kontak erat dengan pasien positif COVID-19. Namun mereka tidak ada gejala sehingga menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing selama 14 hari, dan diawasi oleh petugas desa setempat. Jika dalam perjalanannya mereka mengalami gejala, maka akan diisolasi ke rumah sakit dengan status suspek dan menjalani uji swab.

Kondisi yang paling mengkhawatirkan saat ini adalah penularan COVID-19 di Tabanan sudah banyak terjadi di lingkungan keluarga. Sehingga Dian mengimbau masyarakat agar tidak mengendorkan kewaspadaannya dan tetap menerapkan protokol kesehatan di tengah lingkungan keluarga.

"Tetap jaga jarak, jangan keluar rumah jika tidak penting, keluar pakai masker, cuci tangan dengan sabun. Terapkan protokol kesehatan meski ada di lingkungan keluarga," imbaunya.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya