Objek Wisata Segera Dibuka, Tabanan Rancang e-Ticket Terintegrasi  

Asalkan protokol kesehatannya ketat ya

Tabanan, IDN Times - Bali mulai membuka tempat tujuan wisatanya secara bertahap. Kini giliran Kabupaten Tabanan akan membuka objek wisata  pada tanggal 31 Juli 2020 mendatang.  Untuk menciptakan tempat kunjungan aman dari COVID-19 dan produktif, Tabanan akan merancang sistem tiket elektronik (e-ticketing) yang terintegrasi langsung ke Daya Tarik Wisata (DTW), dan objek wisata lainnya.

Lalu bagaimana tanggapan millennial dan generasi Z mengenai rencana ini?

Baca Juga: GTPP Sarankan Ada Relawan Jika Tempat Wisata di Tabanan Kembali Dibuka

1. E-ticketing ini berisi paket wisata di Tabanan yang aman dari COVID-19

Objek Wisata Segera Dibuka, Tabanan Rancang e-Ticket Terintegrasi  Penerapan e-parking di DTW Ulun Danu Beratan (Dok.IDN Times/Istimewa)

Sebelum membahas pendapat para generasi muda, Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) Kabupaten Tabanan, Ida Bagus Wiratmana, memaparkan mengenai sistem e-tiketing yang terintegrasi langsung ke DTW dan objek wisata lain yang ada di Kabupaten Tabanan. 

E-ticketing ini akan berisi beberapa objek wisata di Kabupaten Tabanan. Misalnya, satu paket mengunjungi lima tujuan wisata seperti DTW Tanah Lot, DTW Jatiluwih, DTW Ulun Danu Beratan, Yeh Gangga, dan Puri Kerambitan. Paket tersebut dibuat dengan tujuan untuk mengurai jumlah kunjungan agar tidak menumpuk di satu tempat saja, dan mengangkat objek wisata lain di Kabupaten Tabanan yang belum berkembang atau belum banyak dikunjungi oleh wisatawan. Objek wisata ini dipilih karena berpotensi juga untuk dikunjungi. Namun untuk detail objek wisata yabg akan dimasukkan ke dalam program ini masih disusun.

2. Wisatawan bisa membeli e-ticketing secara daring

Objek Wisata Segera Dibuka, Tabanan Rancang e-Ticket Terintegrasi  Nelayan di Tabanan (IDN Times/Wira Sanjiwani)

Wiratmaja menjelaskan, pihaknya sudah menyiapkan 10-20 paket yang ditawarkan. Pihaknya menggandeng desa wisata, pelaku wisata lokal, dan pekerja pariwisata yang dirumahkan atau Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karena terdampak COVID-19.

Sistem e-ticketing nantinya dikelola oleh Perusahaan Daerah Dharma Santika (PDDS), sekaligus sebagai marketing. 

Paket wisata ini, kata Wiratmaja, bisa dibeli secara online (Daring). Jadi wisatawan tinggal menunjukkan barcode di handphone jika masuk ke kawasan objek wisata.

"Langkah ini sekaligus jadi upaya kami untuk mencegah antrean di loket dan juga mencegah penyebaran virus COVID-19 yang dimungkinkan terjadi dari transaksi uang tunai," ujarnya.

Rencananya, program ini launching 1 Agustus 2020 mendatang. Sehingga September nanti, ketika kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali dibuka, Tabanan sudah siap menerima kunjungannya dengan tetap menjaga keamanan dari COVID-19 dan tetap produktif.

3. Generasi muda setuju jika tempat wisata dibuka asalkan menerapkan protokol kesehatan secara ketat

Objek Wisata Segera Dibuka, Tabanan Rancang e-Ticket Terintegrasi  Pengecekan suhu tubuh bagi setiap pengunjung di DTW Ulun Danu Beratan (Dok.IDN Times/Istimewa)

Generasi muda di Tabanan menyambut baik terkait rencana ini, asalkan sudah menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Seperti yang dipaparkan oleh Made Yosa Bagas Brawijaya, siswa kelas XII Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Tabanan. Menurutnya, sistem e-ticketing yang terintegrasi dengan paket wisata ini sangat baik diadakan, selama protokol kesehatannya dijalankan secara ketat. Selain menambah pemasukan bagi masyarakat yang tergantung pada bidang pariwisata di masa pandemik, Yosa menilai kebijakan ini juga bisa mengusir kejenuhan masyarakat.

"Ini juga menjadi solusi yang lebih aman bagi masyarakat. Mengingat sekarang banyak masyarakat yang walaupun disuruh diam di rumah saja, malah pergi berlibur tanpa memerhatikan protokol kesehatan. Ini akan menjadi solusi yang lebih baik bagi masyarakat karena membawa dampak positif. Yaitu di aspek ekonomi, sosial, dan kesehatan dengan catatan protokol kesehatan yang ketat," kata Yosa.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Ni Putu Lidya Pramesty, siswi SMAN 1 Tabanan. Menurutnya, jika tempat wisata di Tabanan mulai dibuka dan diterapkan sistem e-ticketing yang terintegrasi akan membawa dampak positif dari berbagai aspek. Dengan catatan, pengelola menerapkan protokol kesehatan yang ketat seperti memakai masker, social distancing, dan menyiapkan hand sanitizer.

Selain itu, dari sisi aspek sosial, hal ini menjadi solusi yang aman agar masyarakat tidak jenuh diam di rumah saja.

"Untuk aspek ekonomi, hal ini membantu membangkitkan perekonomian masyarakat yang selama ini anjlok. Terutama bagi pelaku pariwisata dan desa wisata di Tabanan. Pada aspek kesehatan, solusi macam ini bisa mengatasi stres di masyarakat. Jadi kesimpulannya, paket wisata ini sangat membantu baik bagi penyedia jasa dan konsumen selama protokol kesehatan tetap dijalankan," jelasnya.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya