Ekskavator Tua di TPA Mandung Tabanan Rusak Lagi

Tutup sementara lagi deh TPAnya

Tabanan, IDN Times - Baru sebulan diperbaiki setelah mengalami kerusakan di bagian radiator, kini ekskavator yang beroperasi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mandung, Kabupaten Tabanan, kembali rusak.

Akibatnya, TPA Mandung yang berlokasi di Desa Sembung Gede, Kecamatan Kerambitan tersebut terpaksa ditutup kembali untuk sementara waktu dan tidak menerima kiriman sampah, per Jumat (21/10/2022). Sekadar diketahui, ekskavator ini beroperasi di sana sejak tahun 2007!

Baca Juga: Warga Tabanan Terima Air Bersih Gratis per Hari Pascabencana

1. Ekskavator mengalami kebocoran di bagian oli

Ekskavator Tua di TPA Mandung Tabanan Rusak LagiTPA Mandung (Dok.IDN Times/DLH Tabanan)

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tabanan, I Gusti Putu Ekayana, menyebutkan ekskavator ini masih bisa beroperasi pada pagi hari, Jumat (21/10/2022). Namun siang hari, alat yang difungsikan untuk mengeruk sampah ini rusak.

"Olinya bocor hingga masuk ke tempat pembakaran," ujarnya, Jumat (21/10/2022).

Ekskavator ini satu-satunya unit yang dimiliki oleh TPA Mandung sejak tahun 2007. Pernah diperbaiki sebulan lalu karena mengalami kerusakan di bagian radiator.

"Memang sudah seharusnya diganti, tetapi saat ini belum ada anggaran. Jadi kalau rusak, aktivitas di TPA Mandung dihentikan sementara," kata Ekayana.

TPA Mandung ditutup mulai Jumat (21/10/2022), dan diprediksi beroperasi kembali tiga hari ke depan. Namun itu bisa saja lebih cepat atau lama, tergantung dari perbaikannya.

2. Sampah ditampung sementara di truk sampah

Ekskavator Tua di TPA Mandung Tabanan Rusak LagiTPA Mandung (Dok.IDN Times/DLH Tabanan)

Ekskavator ini sering dimanfaatkan untuk mengeruk atau memindahkan sampah dari truk pengangkut ke tempat pembuangan. Selain itu, juga untuk mengeruk sampah dari tepi ke tengah TPA, sebelum didorong dan diratakan oleh buldoser. Rata-rata sampah yang datang sebanyak 430 ton per hari.

Untuk menangani sampah selama TPA Mandung ditutup, pihak DLH Tabanan akan mengerahkan truk sampah sebagai tempat penampungan sampah sementara.

"Kami ada sekitar 20 truk sampah yang berfungsi. Jadi sampah untuk sementara ditaruh di truk sampai TPA Mandung berfungsi kembali," jelas Ekayana.

Pihaknya juga telah mengimbau warga tidak meletakkan sampah ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di daerahnya sementara waktu, untuk meminimalkan sampah berceceran di jalan.

"Ada total 52 TPS yang ada di Kecamatah Kediri dan Kecamatan Tabanan," terangnya.

3. Penanganan sampah didorong dari hulu

Ekskavator Tua di TPA Mandung Tabanan Rusak LagiTPA Mandung (Dok.IDN Times/DLH Tabanan)

Supaya tidak terlalu bergantung pada pengelolaan sampah di hilir, pihak DLH Tabanan mendorong pengolahan sampah di hulu lewat pembentukan TPS-3R  (Tempat Pengolahan Sampah, Reduce, Reuse, Recycle). Ekayana menyebutkan, Kabupaten Tabanan memiliki 43 TPS-3R, di mana 30 persennya sudah aktif beroperasi dan sisanya masih dalam proses pemantapan.

Sementara itu Kepala Bapelitbang Tabanan, I Gede Urip Gunawan, mengatakan menilai pengelolaan sampah rumah tangga harus digalakkan untuk mengurangi sampah yang dibuang ke TPA.

"Pengolahan hilir juga tetap dilakukan. Saat ini mesin ekskavatornya sudah tua dan harus diganti. Untuk hal ini menunggu kemampuan keuangan daerah," kata Urip.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya