Musim Kemarau, Dua Sumber Air Tabanan Alami Penurunan Debit

Ancam ketersediaan air bersih di dua kecamatan

Tabanan, IDN Times- Indonesia saat ini sudah memasuki kemarau. Tentunya musim kering ini mengancam ketersediaan air bersih karena menyusutnya sumber air. Dalam memenuhi ketersediaan air bersih untuk pelanggannya, Perumda Tirta Amerta Buana (TAB) Tabanan memiliki 28 sumber air.

Empat di antaranya merupakan sumber air permukaan seperti Sumber Air Nyitdah, Sumber Air Telaga Tunjung, Sumber Air Bajera, dan Sumber Air Lalang Linggah. Sementara sisanya dari sumber mata air.

Dengan memasuki musim kemarau, ada dua kecamatan yang terancam ketersediaan air bersihnya yaitu Pupuan dan Marga.

Baca Juga: Membaca Psikologis Orang yang Malas Bersih-bersih

Baca Juga: Sulit Air Bersih, Warga Nusa Penida Beli Air Tangki Rp1 Juta Sebulan

1. Dua sumber air Perumda TAB terdampak musim kemarau

Musim Kemarau, Dua Sumber Air Tabanan Alami Penurunan DebitWebsite

Kepala Bagian langganan Perumda Tirta Amertha Buana, Made Sudiana mengatakan musim kemarau berpotensi  menurunkan produksi air bersih, sekaligus gangguan layanan ke sejumlah pelanggan Perumda Tirta Amerta Buana (TAB) Tabanan.

Gangguan tersebut khususnya terjadi di daerah layanan yang menggunakan mata air dari Mekori di Desa Belimbing dan mata air Gangsang di Kecamatan Marga.

"Dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, setiap musim kemarau,  mata air Mekori Desa Belimbing dan mata air Gansang di kecamatan Marga selalu mengalami penurunan debit air. Sehingga produksi air bersih dari dua mata air ini ikut menurun saat musim kemarau," ujarnya, Selasa (13/6/2023).

 

2. Sekitar 4881 pelanggan terancam mengalami gangguan distribusi air bersih

Musim Kemarau, Dua Sumber Air Tabanan Alami Penurunan DebitSalah satu reservoir milik Perumda TAB Tabanan (Dok.IDNTimes/Humas Perumda TAB)

Sudiana melanjutkan apabila terjadi  penurunan debit air di mata air Mekori dan mata air Gangsang karena musim kemarau, daerah layanan yang berpotensi mengalami gangguan distribusi air bersih adalah Desa Belimbing, Kecamatan Pupuan, yang menggunakan sumber mata air Mekori. Di daerah tersebut melayani sebanyak 1.189 sambungan rumah (SR) atau pelanggan.

Sementara untuk sumber mata air Gangsang mempengaruhi layanan air bersih di Kecamatan Marga dengan jumlah pelanggan 2.192 SR, sampai sebagian wilayah Kota Tabanan bagian utara dengan jumlah pelanggan 1.500 SR. Sehingga total pelanggan yang berpotensi mengalami gangguan layanan sebanyak 4881 SR.

”Saat ini layanan air bersih di daerah tersebut normal atau masih terlayani. Namun kemungkinan terburuk jika terjadi gangguan di daerah tersebut, kami akan lakukan pergiliran distribusi atau disuntik dari mata air lainnya,” katanya.

3. Puncak musim kemarau terjadi pada bulan Juli hingga Agustus

Musim Kemarau, Dua Sumber Air Tabanan Alami Penurunan DebitANTARA FOTO/Arnas Padda

Sudiana menambahkan puncak dampak musim kemarau ini kemungkinan terjadi pada Juli dan Agustus mendatang. Estimasi penurun produksi air bersih ini berada di bawah 5 persen daripada rata-rata produksi air bersih dimana untuk di mata air Mekori produksi airnya sekitar 3 liter per detik. Sedangkan di mata air Gangsang rata-rata produksi airnya 37 liter per detik.

"Diharapkan meski terjadi gangguan air bersih, dampaknya tidak signifikan. Apalagi perkiraan penurunan debitnya tidak begitu besar. Hanya di bawah lima persen," ujarnya.

Topik:

  • Silfa Humairah Utami

Berita Terkini Lainnya