8 Rabies Center di Tabanan, Catat Lokasinya

Tidak semua kasus gigitan mendapatkan VAR

Tabanan, IDNTimes- Kasus rabies di Bali kembali merebak. Di kabupaten Tabanan, selain adanya kasus positif anjing rabies, juga mencatat kasus gigitan hewan penular rabies (HPR) pada manusia khususnya anjing.

Untuk mengatasi gigitan HPR pada manusia, kabupaten Tabanan menyiapkan delapan rabies center yang tersebar di Kabupaten Tabanan sehingga memudahkan masyarakat saat mendapatkan vaksin anti rabies (VAR). Berikut lokasi dari delapan rabies center yang ada di Tabanan.

Baca Juga: 11 Potensi Wisata Desa Tista Tabanan, Tawarkan Trekking

Baca Juga: Rabies Merebak di Bali, Stop Buang Anjing Sembarangan!

1. Lima bulan tercatat 1750 gigitan HPR pada manusia di Tabanan

8 Rabies Center di Tabanan, Catat Lokasinyailustrasi suntik (ndtv.com)

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Tabanan, dari Januari-Mei 2023 atau selama lima bulan tercatat 1750 gigitan HPR dengan rincian:

  • Januari :327 kasus
  • Februari: 291 kasus
  • Maret: 349 kasus
  • April: 352 kasus
  • Mei: 431 kasus

Dari total kasus gigitan ini, 1634 kasus digigit anjing, 78 kasus digigit kucing, 12 kasus digigit monyet dan dua kasus digigit HPR jenis lainnya.

2. Tidak semua kasus gigitan mendapatkan VAR

8 Rabies Center di Tabanan, Catat Lokasinyailustrasi vaksinasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Kepala Bidang Penanganan Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan Tabanan dr Ketut Nariana mengatakan setiap ada kasus gigitan HPR, masyarakat diharapkan untuk  mencuci luka dengan sabun dan air mengir selama 15 menit. "Setelahnya lanjut ke fasilitas kesehatan  untuk mendapatkan perawatan lanjutan apakah perlu VAR atau observasi," ujarnya, Jumat (30/6/2023).

Menurut Nariana, tidak semua kasus gigitan HPR mendapatkan VAR. Adapun syarat luka gigitan HPR mendapatkan VAR adalah:

Untuk kasus hewan lari atau hilang, tidak dapat ditangkap, mati dan dibunuh

  • Jika luka resiko tinggi (dekat kepala, dibagian tubuh yang banyak jaringan saraf, lukanya dalam dan banyak) mendapatkan VAR dan serum anti rabies (SAR). Tetapi jika luka resiko rendah, hanya mendapatkan VAR
  • Jika spesimen otak HPR tidak dapat diperiksa, lanjutkan VAR
  • Apabila spesimen otak dapat diperiksa,  jika hasilnya positif  maka pemberian VAR dilanjutkan. Jika hasilnya negatif, pemberian VAR dihentikan

Untuk hewan dapat ditangkap dan diobservasi (10-14 hari)

  • Luka resiko tinggi segera dapat VAR dan SAR. Apabila HPR sehat setelah masa observasi, VAR dihentikan namun jika HPR mati selama observasi VAR dilanjutkan. Untuk HPR mati  spesimen otak diperiksa.  Jika hasilnya positif, pemberian VAR dilanjutkan. Namun jika hasilnya negatif maka VAR dihentikan pemberiannya.
  • Luka resiko rendah tidak mendapatkan VAR sampai menunggu hasil observasi. Apabila hewan mati selama observasi maka diberikan VAR. Setelahnya spesimen HPR diperiksa. JIka hasilnya positif, VAR dilanjutkan pemberiannya tetapi jika negatif, pemberian VAR dihentikan. Apabila setelah masa observasi hewan tetap sehat, VAR tidak diberikan.

3. Delapan rabies center di Tabanan

8 Rabies Center di Tabanan, Catat LokasinyaShutterstock

Bagi warga Tabanan yang digigit HPR, tidak usah jauh-jauh ke rumah sakit umum daerah (RSUD) Tabanan. Selain RSUD Tabanan, masih ada tujuh rabies centre lainnya antara lain:

  • Puskesmas Tabanan 3: tersedia 18 vial VAR
  • Puskesmas Kediri 1: tersedia 43 vial VAR
  • Puskesmas Penebel 1: tersedia 50 vial VAR
  • Puskesmas Selemadeg: tersedia 52 vial VAR
  • Puskemas Pupuan 1: tersedia 34 vial VAR
  • Puskesmas Baturiti 1: tersedia 40 vial VAR
  • RSUD Tabanan: tersedia 102 vial VAR
  • RSUD Singasana: tersedia 58 vial VAR

"Untuk ketersedian VAR di instalasi farmasi kabupaten ada sebanyak 4300 vial VAR," ujar Nariana.

Topik:

  • Silfa Humairah Utami

Berita Terkini Lainnya