Selain itu, ia juga menuntut agar pihak akademisi dan tingkat mahasiswa kajiannya harus lebih beranjak dan selangkah lebih ke depan. Artinya, pembahasannya harus sudah di level riset dan penelitian-penelitian sampah plastik.
"Tujuan kita bukan hanya memaparkan di Bali saja, di daerah lain silakan lakukan riset. Saya yakin tiap daerah apalagi di universitas-universitas. Kita dorong melakukan penelitian," pintanya.
Menurutnya jangan hanya kampanye soal "Jangan buang sampah sembarangan". Karena kampanye semacam itu sudah dilakukan sejak dahulu dan dilakukan kepada anak kecil saja.
"Kemarin di Semarang mereka (Mahasiswa) studi 4 tahun meneliti ikan. Dan samplenya mengandung mikro plastik, seperti itu yang harus dilakukan. Kalau kita masih ngomong jangan buang sampah sembarangan di level kuliah, harusnya malu," ucapnya.