Pameran wastra MUARA yang menampilkan lebih dari 50 kain berbagai daerah. (Dok.Pithecanthropus dan Masa Masa)
Dari wastra yang ditampilkan di MUARA, Limar menjadi koleksi langka yang dihadirkan dalam pameran kali ini. Limar adalah perpaduan ikat dan songket dalam selembar wastra, yang hanya ditemukan di Palembang. Wastranya memiliki warna yang khas, yaitu merah keunguan dan aksen emas di setiap ujungnya. Tidak hanya Limar Palembang, dihadirkan pula Limar Bangka dengan ciri khas aksen biru kehijauannya.
Selain Limar, tidak lengkap rasanya jika belum menghadirkan Songket Lepus. Dalam MUARA, para kurator memilih dua Songket Lepus yaitu kain songket yang dibubuhi benang emas di tiap penjuru kain.
Besurek khas Sumatra turut melengkapi rangkaian ikat dan songket di MUARA. Besurek merupakan batik kaligrafi dengan sentuhan sakral huruf Arab dan Jawi. Kesakralan Besurek membuat wastra ini hanya boleh dipakai sebagai selendang, kerudung, dan ikat kepala.
Ada juga Songket Pasemah atau disebut Songket Basemah atau Kain Pelung. Wastra dari Sumatra Selatan ini juga turut ditampilkan dengan teknik kriyanya yang begitu unik. Penggunaan benang emas dan perak pada seluruh wastra menjadikan songket Pasemah bernilai tinggi.
Mendampingi wastra-wastra bernilai tinggi ini, Baju Kurung dari Palembang dan Tepak Sirih juga ditampilkan untuk menunjukkan adat setra nilai-nilai penting masyarakat Melayu di bagian selatan Sumatera.