Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
TPA Mandung di Kabupaten Tabanan kebakaran, pada Sabtu (14/10/2023) sejak pukul 03.00 Wita. (IDN Times/Wira Sanjiwani)

Tabanan, IDN Times - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mandung di Desa Sembung Gede, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan, terbakar pada pukul 03.00 Wita, Sabtu (14/10/2023). Hingga sore, api masih belum bisa dipadamkan. Sebanyak tiga unit pemadam kebakaran stand by di TPA seluas 2,7 hektare tersebut untuk memadamkan titip api.

Penyebab kebakaran masih diduga karena gas metana yang bergesekan dengan udara panas, sehingga menimbulkan percikan api. Awalnya, percikan api muncul di area timur TPA Mandung kemudian meluas hingga ke selatan. 

1. Gas metana dan cuaca panas dianggap sebagai penyebab kebakaran

Petugas sedang memadamkan api di TPA Mandung yang terbakar pada Sabtu (14/10/2023) (IDNTimes/Wira Sanjiwani)

Bupati Tabanan, Komang Gede Sanjaya, memaparkan di semua TPA pasti menghasilkan gas metana yang sifatnya mudah terbakar. Gas ini berada di bawah tumpukan sampah. Cuaca panas dan kering ditambah angin, memicu pergesekan dengan gas metana yang kemudian menimbulkan percikan api.

"Gas metana ada di bawah tumpukan sampah, ditambah cuaca panas dari atas. Ada angin yang menimbulkan gesekan sehingga menimbulkan percikan api yang menyebabkan kebakaran," ujarnya di TPA Mandung, Sabtu (14/10/2023).

Ia menambahkan, suhu Tabanan saat ini memang sangat panas dibandingkan suhu biasanya.

"Saya sempat cek tadi, suhu Tabanan sekarang mencapai 35 derajat celsius, yang biasanya 28 derajat celsius. Suhu sekarang panas sekali," katanya.

2. Pembuangan sampah dialihkan ke Desa Kelating

Petugas sedang memadamkan api di TPA Mandung yang terbakar pada Sabtu (14/10/2023) (IDNTimes/Wira Sanjiwani)

Sanjaya mengatakan, pihaknya berkoodinasi dengan lintas OPD (organisasi perangkat daerah) untuk mengatasi kebakaran di TPA Mandung. Tim koordinasi lintas OPD ini di dalamnya terdapat Dinas Lingkungan Hidup sebagai penanggung jawab TPA Mandung, Satpol PP yang membawahi unit pemadam kebakaran, penanganan bencana dari BPBD Tabanan, dan pengaturan air subak untuk memenuhi kebutuhan air mobil pemadam kebakaran di bawah naungan Dinas Pertanian Tabanan.

"Lintas OPD ini akan saling berkoordinasi untuk mengatasi kebakaran di TPA Mandung," terang Sanjaya.

Ia menuturkan, usaha jangka pendek yang akan dilakukan saat ini adalah mengalihkan pembuangan sampah ke bekas galian C di Desa Kelating, Kecamatan Kerambitan. Mobil pemadam kebakaran juga akan stand by di TPA Mandung untuk memadamkan titik-titik api yang muncul.

"Itu jangka pendeknya. Kita cegah dulu kebakaran meluas dan mencegah asap tidak menganggu masyarakat. Untuk pencegahan jangka menengah dan panjang akan dibahas di rapat internal bersama tim," imbuh Sanjaya.

3. Asap masih belum menganggu masyarakat sekitar

TPA Mandung di Kabupaten Tabanan kebakaran, pada Sabtu (14/10/2023) sejak pukul 03.00 Wita. (IDN Times/Wira Sanjiwani)

Sanjaya belum menginstruksikan masyarakat sekitar untuk mengungsi. Sebab pemukimannya jauh dari lokasi TPA Mandung. Sehingga dianggap aman dari kebakaran.

"Tetapi asapnya ini yang harus dipantau. Sementara ini dari pantauan sementara, asap berembus ke arah atas, bukan ke samping. Sehingga belum sampai menganggu masyarakat sekitar," jelasnya.

Ia juga mendapatkan masukan, jika TPA harus dilembapkan secara rutin dengan cara disiram, apalagi di tengah cuaca panas seperti sekarang.

"Masukan ini diterima dan akan dibahas nanti. Sebab, pencegahan tentu lebih baik dibandingkan setelah terjadi kebakaran seperti ini," ujarnya.

Sanjaya juga menyampaikan permohonan maaf bagi masyarakat di sekitar TPA Mandung karena kejadian kebakaran ini.

"Mohon maaf bagi masyarakat sekitar. Ini adalah bencana karena alam. Tetapi kami dari pemerintah daerah akan maksimal mengantisipasi dan menangani ini. Secepatnya kami atasi. Kami juga mengingatkan masyarakat di tengah cuaca kering dan panas seperti ini untuk selalu waspada. Apalagi saat menghidupkan dupa. Jangan dibuang atau ditinggal. Setelah sembahyang lebih baik langsung dimatikan. Sebab penyebab kebakaran di Tabanan sekarang ini kebanyakan karena dupa," katanya.

Editorial Team