Denpasar, IDN Times - Perjalanan Indonesia bersama Developing Countries Vaccine Manufacture Network (DCVMN) telah berlangsung lebih dari dua dekade. Sejak didirikan di Noordwijk pada tahun 2000, Bio Farma menjadi salah satu dari 10 anggota pendiri yang membentuk dasar kolaborasi global antarnegara berkembang di bidang vaksin.
President Director PT Bio Farma, Shadiq Akasya, menjelaskan bahwa setahun kemudian, pada 2001, Bandung dipercaya menjadi tuan rumah AGM ke-2 DCVMN, di mana struktur kelembagaan dan tata kelola jaringan pertama kali disepakati.
"Itu adalah tonggak sejarah yang menempatkan Indonesia sebagai salah satu hub kolaborasi dan pengetahuan bagi produsen vaksin dunia," tuturnya.