Denpasar, IDN Times - Sinar surya begitu terik, hamparan padi menguning menyala cerah karena pantulan matahari. Angin sepoi-sepoi membuat biji padi saling bersentuhan menciptakan suara gemericik yang unik. Satu petak sawah dengan padi menguning di Subak Sembung, Kelurahan Peguyangan, Kecamatan Denpasar Utara, seorang lelaki sibuk mengumpulkan rumput liar yang tumbuh di sela-sela persawahan.
Lelaki bernama Ketut Kembar (53) adalah seorang petani. Kembar bercerita 15 hari lagi akan memanen padinya yang telah menguning. Ia mendengar dari tengkulak, bahwa harga gabah akan menurun. Pada panen sebelumnya, gabah yang dipanen Kembar diberi harga Rp400 ribu. Kini hanya Rp380 ribu per are.
“Harga gabah menurun karena beras bulog yang keluar, gitu yang tiyang (saya) dengar dari tengkulak,” ungkap Kembar saat ditemui di Subak Sembung, pada Rabu (16/10/2024).