Denpasar, IDN Times - Awak media tampak duduk lesehan di Gedung Pascasarjana Kampus Sudirman Universitas Udayana (Unud), Jumat (24/10/2025). Pukul 11.00 Wita, Matahari begitu terik di Kota Denpasar, dan awak media menanti Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Indonesia, Natalius Pigai.
Pigai keluar dari gedung bersama Rektor Unud, I Ketut Sudarsana, bersama timnya sekitar pukul 12.23 Wita. Awak media sigap membentuk formasi wawancara, meminta keterangan secara langsung atas kasus perundungan terhadap meninggalnya mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Unud berinisial TAS.
Kepada awak media, Pigai mengaku kehadirannya secara langsung di Unud adalah bentuk atensi atas aspirasi warga.
“Jadi saya datang ke sini artinya pemerintah itu mendengarkan dinamika kehidupan warga, instrumen-instrumen, media-media, media sosial, kita mendengarkan,” kata Pigai di depan Gedung Pascasarjana Unud, Jumat (24/10/2025).
Pigai sebagai perwakilan Pemerintah Pusat mengucapkan belasungkawa, turut bersimpati dan empati atas kasus ini. Ia meminta agar seluruh pihak bekerja untuk memastikan keadilan. Bagaimana langkah pemerintah terhadap kasus ini, dan apa pencegahan agar tak ada kasus serupa? Berikut penjelasan selengkapnya.
