ilustrasi sistem reproduksi perempuan (freepik.com/pikisuperstar)
Hingga tahun 2021, jumlah Posyandu Remaja di Bali telah mencapai 152 posrem. Namun sebenarnya pelaksanaan Posyandu Remaja ini tergantung kesepakatan remaja. Lebih banyak dilaksanakan di balai banjar setempat. Sementara untuk waktu, menyesuaikan kembali dengan kesepakatan remaja, rata-rata lebih banyak dilaksanakan pada waktu libur atau pada malam hari.
“Belum ada laporan tertulis ke Dinas Kesehatan. Secara wawancara monev saat turun ke lapangan atau puskesmas, konseling yang banyak mengenai masalah gizi, menstruasi, kesehatan reproduksi,” jelas Anom.
Selain itu, dalam program ini juga ada kegiatan positif dan kreatif lainnya yang dikembangkan seperti seni megambel maupun tari. Berbagai macam keterampilan sosial di antaranya membuat anyaman atau bokor dari koran. Biasanya program tersebut dilakukan bekerja sama dengan pelaku usaha di tempat posyandu dilaksanakan, mulai dari memberikan kiat-kiat atau praktek usaha membuat kerajinan tangan, dan lainnya.