Denpasar, IDN Times – Pembubaran tanpa dasar kegiatan diskusi People’s Water Forum (PWF)--yang digelar selama tiga hari pada 20-23 Mei 2024 lalu--menguak arogansi organisasi masyarakat (ormas) dan pemerintah. Pembubaran ini juga diwarnai oleh kekerasan fisik maupun pelecehan seksual verbal yang dialami sejumlah aktivis di Hotel Oranjje, Jalan Hayam Wuruk, Kota Denpasar. Aksi ini terekam video secara jelas dan tersebar di media sosial (medsos). Termasuk perlakuan sekelompok pria yang melakukan pelecehan seksual verbal, dan video ini diunggah di Instagram Solidaritas Perempuan.
Tak hanya peserta, narasumber juga dihalangi masuk ke area diskusi di antaranya Ketua Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK), Dewa Palguna, dan Direktur Lembaga Bantuan Hukum Bali Women Crisis Centre (LBH BWCC), Ni Nengah Budawati. Apa tanggapan mereka dan para instansi terkait yang seharusnya memberikan rasa aman untuk berpendapat?