Menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Ketut Suarjaya, total ada 2.999.400 masyarakat Bali dijadwalkan menerima vaksin COVID-19 jenis Sinovac. Jumlah ini merupakan 70 persen dari jumlah penduduk di Bali. Sasaran pertamanya adalah nakes dan tenaga penunjang kesehatan. Termasuk tenaga tracing yang berjumlah 30.320 orang.
Kedua adalah pelayan publik seperti Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Republik Indonesia (Polri), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), guru, aparat hukum, dan lainnya yang jika ditotal berjumlah 263.389 orang. Ketiga adalah masyarakat rentan secara geospasial sosial ekonomi sebanyak 1.290.243 orang. Keempat adalah masyarakat dan pelaku ekonomi yang berjumlah 854.756 orang. Kelima adalah masyarakat rentan yaitu mereka berusia di atas 60 tahun sebanyak 560.782 orang.
Suarjaya mengungkapkan tujuan vaksinasi COVID-19 ini di antaranya:
- Membentuk kekebalan diri dan kelompok
- Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat COVID-19
- Melindungi dan memperkuat sistem kesehatan
- Untuk menjaga produktivitas dan meminimalkan dampak dari sosial dan ekonomi akibat COVID-19.
“Sasaran awal vaksinasi ini adalah penduduk yang berusia antara 18-59 tahun, dan berikutnya usia 60 tahun ke atas dengan vaksin yang berbeda,” jelas Suarjaya.