3 Manfaat Memelihara Anabul dalam Kesejahteraan Psikologis Keluarga

Denpasar, IDN Times - Yayuk dan Cahya adalah Ibu dan anak yang berdomisili di Kota Denpasar. Mereka memiliki empat ekor anjing peliharaan di rumah, satu di antaranya bernama Ciki berusia 10 bulan. Ciki adalah anjing termuda. Yayuk mendapatkannya dari tetangga.
Kecintaan Yayuk memelihara anabul atau anak bulu khususnya anjing, menular ke Cahya. Siswi kelas 3 sekolah menengah kejuruan (SMK) ini berkata, anjing peliharaannya menjaga semangat untuk bangun pagi ke sekolah.
“Lebih senang saat punya anjing karena ada teman, dia kayak peduli ada ikatan emosionalnya gitu setiap pagi masuk kamar bangunin saya,” kata Cahya sambil menggendong Ciki di Lapangan Puputan Badung, Kota Denpasar pada Sabtu, 12 Juli 2025.
1. Penghubung antarkeluarga secara fisik dan emosional

Yayuk mengatakan, kehadiran anabul dalam kehidupan keluarganya menjadi penghubung secara emosional. Yayuk menganggap keempat anjing peliharaannya sudah seperti anak sendiri. Sementara, Cahya menganggap keempat anjingnya seperti saudara. Pernyataan Yayuk dan Cahya selaras dengan riset Pet Food Manufacturers Association (PFMA).
Pada 2021, PFMA menemukan ada peningkatan jumlah keluarga yang memelihara hewan peliharaan selama pandemik COVID-19. Keluarga yang memelihara hewan peliharaan menganggap mereka sebagai sahabat hingga keluarga sendiri.
Relasi antara manusia dengan hewan peliharaan ini, berpotensi menawarkan manfaat kesehatan mental. Ini karena interaksi antara manusia dan hewan peliharaan mereka mampu melibatkan, serta memberi manusia dukungan emosional.
2. Memotivasi perilaku sehat dan aktivitas fisik

Zilcha-Mano menuliskan artikel ilmiah bertajuk Pet in the Therapy Room: An Attachment Perspective on Animal-Assisted Therapy. Pada artikel ilmiah itu tertulis, bahwa hewan peliharaan mampu memotivasi perilaku sehat dan aktivitas fisik yang menambah manfaat kesehatan mental yang positif.
Hewan peliharaan yang secara khusus memotivasi dari sisi aktivitas fisik adalah anjing. Manusia juga melihat hewan peliharaan sebagai tempat berlindung yang aman, memberikan pemilik mereka kasih sayang, dukungan, kenyamanan, dan bantuan saat dibutuhkan. Kehilangan hewan peliharaan akan menimbulkan rasa sedih dan menyebabkan seseorang memasuki masa berduka dan berkabung.
Artikel ilmiah berjudul Pet Attachment and Dissociation yang ditulis Brown dan Katcher mengungkap, bahwa hewan peliharaan menawarkan kesejahteraan psikologis bagi pemiliknya. Brown menyebutkan, hubungan dengan hewan pendamping dapat memberikan cara yang aman untuk belajar mempercayai makhluk hidup lain. Ibaratnya, hewan peliharaan menyediakan jembatan menuju kontak manusia. Pada skala terkecil, hewan peliharaan dalam sebuah keluarga dapat menjadi jembatan penghubung komunikasi secara psikologis maupun fisik.
3. Menumbuhkan rasa saling menghargai dan tanggung jawab

Yayuk melanjutkan, keputusan memiliki hewan peliharaan adalah cara untuk menumbuhkan rasa menghargai dan tanggung jawab. Misalnya, memperhatikan keamanan rumah berupa pagar, dan tidak meliarkan anjing.
“Anjing jangan diliarkan keluar, takutnya ditabrak orang dan diracun,” kata Yayuk.
Yayuk dan Cahya selalu memperkaya informasi tentang perawatan anjing melalui akun Instagram beberapa relawan hewan. Dua dari empat anjing peliharaannya didapatkan dari adopsi yang tertera dalam akun Instagram sebuah yayasan hewan. Yayuk juga baru saja mengikuti acara vaksinasi gratis untuk Ciki. Menurutnya, ketika memutuskan untuk adopsi hewan peliharaan, harus selalu ada dalam suka dan duka.
“Dua anjing yang saya adopsi dalam kondisi kurang baik, mereka luka-luka, anjing liar awalnya, sekarang sudah sehat, jadi kakaknya Ciki,” terang Yayuk sambil tersenyum.