Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
BCF
Tren fun run untuk donasi ke anak-anak kurang mampu (IDN Times/Ayu Afria)

Intinya sih...

  • Penerima manfaat donasi terbantu dalam hal pendidikan

  • BCF memberikan dukungan penuh terkait dunia tumbuh kembang anak

  • Mamaka Fun Run jadi anual events berkomitmen untuk bantu anak-anak kurang mampu

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Badung, IDN Times - Suasana pagi yang dingin di Pantai Kuta menjadi tantangan tersendiri bagi para peserta fun run. Bagi yang tidak terbiasa bangun pagi, kegiatan ini tentu bukan hal mudah. Namun, tren fun run kini semakin digemari di Bali. Banyak masyarakat rela membayar untuk ikut serta, bukan hanya demi berolahraga, tetapi juga untuk berdonasi. Seluruh hasil penjualan tiket lari disumbangkan ke Yayasan Bali Children Foundation (BCF).

Di salah satu sudut, seorang anak perempuan duduk di meja restoran rooftop Mamaka. Sesekali ia mengusap dahinya, namanya Ni Luh Giri Kusumawati (20), asal Kabupaten Buleleng. Berperawakan kecil dan berwajah kalem, Giri merupakan salah satu penerima manfaat dari kegiatan fun run tersebut. Ia termasuk dari ribuan anak yang mendapat bantuan pendidikan hingga berhasil menyelesaikan kuliah. Giri bercerita, ia telah menerima beasiswa dari BCF sejak duduk di bangku kelas dua SD.

"Saya sangat bersyukur mereka memberi saya kesempatan untuk belajar, berkembang, dan sekarang saya bisa hidup mandiri,” terangnya.

1. Penerima manfaat donasi terbantu dalam hal pendidikan

ilustrasi fun run (pexels.com/diohasbi)

Giri mengungkapkan, bahwa ia tidak seberuntung anak-anak lainnya, perlu perjuangan untuk meraih pendidikan yang layak hingga akhirnya terbantu dengan donasi kemitraan antara Mamaka dan BCF. Melalui dukungan beasiswa yang diterimanya, Giri bisa melanjutkan studi di Elizabeth International School of Hospitality. Ada kebanggaan tersendiri baginya, ia juga baru saja lulus dari salah satu perguruan tinggi.

Saat ini masih dalam lingkup yang sama ia juga bekerja sebagai daily worker di Mamaka by Ovolo. Tidak hanya Giri, enam teman Giri dari BCF saat ini juga sedang menjalani pelatihan di Mamaka. Komitmennya kuat untuk melanjutkan langkahnya untuk membangun masa depan yang lebih cerah.

“Kemarin saya baru saja wisuda. Rasanya luar biasa," ungkapnya.

2. BCF memberikan dukungan penuh terkait dunia tumbuh kembang anak

Ilustrasi anak-anak di sekolah (Pixabay/andros1234)

Pendiri Bali Children Foundation (BCF), Margaret Barry, mengatakan bahwa lebih dari 25 ribu anak di seluruh Indonesia telah menerima dukungan dari program BCF, sebagian besar di antaranya berasal dari Bali. Kolaborasi yang terjalin ini terus tumbuh semakin kuat setiap tahunnya.

Menurut Margaret, misi BCF bukan hanya sebatas pendidikan di sekolah, tetapi juga mendukung perkembangan anak secara menyeluruh — mencakup aspek akademik, emosional, motorik, hingga kesehatan mental.

"Program ini sudah mulai empat tahun lalu. Berkat dukungan Mamaka, anak-anak Bali kini bisa bermimpi lebih tinggi dan melangkah lebih jauh," ungkapnya.

3. Mamaka Fun Run jadi anual events berkomitmen untuk bantu anak-anak kurang mampu

ilustrasi anak-anak bermain (pexels.com/Yan Krukau)

Sementara itu, Mamaka menargetkan untuk menghadirkan lebih dari 1.000 pelari tahun depan, membawa lebih banyak energi, dan lebih banyak semangat. Area General Manager Ovolo Hotels Asia Tenggara, Joel Bartlett, mengatakan fun run ini baginya adalah sebuah perayaan penuh semangat, kebersamaan, dan tujuan mulia dengan tujuan akhir berlari untuk masa depan anak-anak Bali. Sejak pertama kali diadakan, seratus persen biaya pendaftaran peserta Mamaka Fun Run telah didonasikan langsung ke Bali Children Foundation (BCF). Komitmen ini menjadikan setiap langkah, keringat, dan senyuman para pelari bermakna nyata bagi anak-anak Bali yang membutuhkan akses pendidikan dan kesempatan hidup yang lebih baik.

Fun Run ini adalah cara kami menghidupkan kembali semangat itu menunjukkan kepada dunia bahwa Kuta masih hidup, masih indah, dan masih punya cerita yang layak untuk dikejar,” terangnya.

Salah satu peserta fun run termuda, Kay (6) juga berhasil menyelesaikan lari pertamanya sejauh 5K dalam waktu 35 menit bersama orang tuanya. Hal ini membuktikan bahwa semangat dan kebaikan tidak mengenal usia.

“Setiap kilometer yang ditempuh para pelari benar-benar membuat perubahan. Inilah makna sejati dari Miles for Smiles,” pungkasnya.

Editorial Team