Ngelawang yang dilakukan anak-anak di Klungkung (Dok.Adymix_Bali Chanel)
Tradisi Ngelawang biasanya ditunggu-tunggu oleh warga setelah merayakan Hari Raya Galungan. Anggota sekaa (kelompok) yang biasanya terdiri dari anak-anak, menyambangi rumah-rumah untuk membawakan Tarian Barong Bangkung itu.
Beberapa anak bertugas menari, lengkap dengan atribut Barong Bangkung. Beberapa anak juga bertugas sebagai penabuh. Mereka berkeliling di lingkungan banjar ataupun desa adat, dan memberikan hiburan kepada warga dengan datang langsung ke rumah-rumah.
"Ngelawang sudah jadi tradisi sejak dulu. Biasanya menari Barong sama temen-temen di banjar," ujar seorang penari ngelawang asal Banjar Pande, Kabupaten Klungkung, Gede Adi, Kamis (9/6/2022) lalu.
Seusai Ngelawang, pemilik rumah biasanya menyerahkan punia atau sumbangan kepada para penari dan penabuhnya.
"Punia Ngelawang biasanya masuk ke kas sekaa untuk perawatan Barong dan sisanya dibagi ke anggota sekaa," ungkap Gede Adi.
Bagi Gede Adi, ngelawang tidak sekadar mencari punia, tapi untuk hobi dan merayakan Galungan bersama teman-temannya.
"Kadang juga tidak dapat punia, yang penting bisa bermain (ngelawang) bersama teman-teman," ungkap siswa kelas VII SMP ini.