Tarian Sufi di Ground Zero untuk memperingati 20 tahun kejadian bom Bali I. (IDN Times/Ayu Afria)
Pemaknaan menarik untuk memperingati peristiwa Bom Bali I adalah tarian sufi. Pemimpin tarian yang dipanggil Kyai Budi ini mengungkapkan berangkat dari Semarang bersama 16 santrinya dengan menggunakan busa. Mereka tampil atas permintaan dari Kadensus 88 Anti Teror untuk menyampaikan pesan cinta kepada manusia. Kyai Budi mengatakan bahwa Tuhan di bumi dikenal karena cinta dan cinta berbagi pada setiap hati.
“Ya kami diminta Kadensus untuk berbicara tentang cinta ya. Di mana cinta itu punya ciri hal yang paradoks. Bisa kita pandang sebagai kesatuan. Maka kalimat singkatnya kau adalah aku yang lain. Kau adalah aku dalam sejiwa, lain hanya bentuk rupa dan aroma,” ungkapnya.
Keindahan cinta di bumi ini ia katakan diwujudkan dalam seni. Jadi, manusia harus menawarkan keindahan, baik dalam berperilaku atau pandangan-padangan tentang keindahan alam. Ia mengakui sudah beberapa kali terlibat dalam acara yang diselenggarakan oleh Densus 88.
“Kemarin mantan teroris banyak yang nangis. Banyak yang nangis. Iya (lihat tarian) dan narasi,” terangnya.