Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

130 Mahasiswa Poltrada Bali Positif COVID-19 Usai Belajar Tatap Muka

Pemeriksaan uji swab di Poltrada Bali (Dok.IDN Times/Dinas Kesehatan Tabanan)

Tabanan, IDN Times - Setelah menggelar sekolah tatap muka, Politeknik Transportasi Darat (Poltrada) Bali yang berlokasi di Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan kini menjadi klaster COVID-19 di Kabupaten Tabanan. Dalam waktu dua hari, sekolah ini telah menyumbang kasus positif COVID-19 yang cukup signifikan di Tabanan.

Total kumulatif kasus positif COVID-19 di Tabanan dari hari Selasa (1/12/2020) sampai Rabu (2/12/2020) masing-masing sebanyak 48 orang dan 116 orang.

1. Berawal dari pembelajaran tatap muka yang digelar Poltrada Bali

Pemeriksaan uji swab di Poltrada Bali. (Dok.IDN Times/Dinas Kesehatan Tabanan)

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kabupaten Tabanan sekaligus Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tabanan, I Gede Susila, mengatakan munculnya klaster Poltrada Bali berawal dari pembelajaran tatap muka yang digelar pada tanggal 7 November 2020 lalu. Pihaknya tidak mendapatkan pemberitahuan baik lisan maupun secara tertulis tentang pelaksanaan pembelajaran tatap muka di sekolah milik pemerintah pusat tersebut. Padahal Kabupaten Tabanan sendiri belum ada rencana untuk melakukan pembelajaran tatap muka.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan lantas mendapatkan surat permintaan untuk pemeriksaan tes swab dari Poltrada Bali tanggal 25 November 2020, karena ada beberapa mahasiswanya dilaporkan mengalami gejala ringan seperti flu sampai hilang indra penciuman.

Susila mengungkapkan, sebelum melakukan pembelajaran tatap muka, Poltrada Bali telah mewajibkan semua mahasiswanya melakukan tes swab terlebih dahulu. Hasilnya semua negatif. Tetapi dalam prosesnya, ada yang timbul gejala dan pihak Poltrada akhirnya melakukan rapid test dan ratusan mahasiswanya reaktif. Pada tanggal 27-28 November 2020, mereka menjalani tes swab. Hasilnya dari 311 orang, ratusan di antaranya dinyatakan positif COVID-19. Masing-masing 23 orang tanggal 1 Desember 2020, dan 107 orang tanggal 2 Desember 2020. Sehingga totalnya menjadi 130 mahasiswa yang positif COVID-19.

2. Semua mahasiswa yang positif diisolasi di asrama Poltrada Bali

Pemeriksaan uji swab di Poltrada Bali (Dok.IDN Times/Dinas Kesehatan Tabanan)

Mahasiswa yang positif tanpa gejala dan gejala ringan diisolasi di asrama Poltrada Bali.

"Sekolah ini punya asrama sendiri. Jadi yang positif tetapi tanpa gejala dan gejala ringan diisolasi di sana," lanjut Susila.

Pihak Satgas Tabanan telah berkoordinasi dengan Camat Kerambitan untuk melakukan pemantauan, agar tidak ada mahasiswa yang keluar dari asrama selama masa isolasi.

"Untuk yang negatif kami minta dipulangkan dengan catatan, hasil swabnya benar-benar negatif. Sehingga nanti tidak ada klaster baru. Siswa di Poltrada Bali ini tidak semua berasal dari Tabanan, ada yang dari luar Kabupaten Tabanan dan luar Bali," tambahnya.

3. Kuota tempat isolasi dan tempat tidur di rumah sakit masih aman meski ada kasus yang signifikan

Pemeriksaan uji swab di Poltrada Bali (Dok.IDN Times/Dinas Kesehatan Tabanan)

Meski ada penambahan kasus COVID-19 yang signifikan, namun kata Susila tidak berpengaruh kepada ketersediaan ruang isolasi dan tempat tidur di rumah sakit (RS).

"Karena mereka kan diisolasi di asrama. Belum ada yang dirujuk ke rumah sakit. Tetapi sudah dilakukan koordinasi jika memang ada yang bergejala dan membutuhkan perawatan di rumah sakit agar segera dikirim," jelas Susila.

Saat ini Tabanan mendapatkan jatah 90 tempat tidur untuk isolasi pasien COVID-19 tanpa gejala, yang tersebar di dua hotel daerah Kota Denpasar.

"Dari koordinasi dengan Satgas Provinsi, jika jatah setiap Kabupaten itu kurang, maka bisa memakai jatah yang masih kosong. Yang jelas, sampai saat ini tidak ada kekurangan tempat isolasi," papar Susila.

Ia mengimbau kepada warga Tabanan untuk tidak kendor dalam menerapkan protokol kesehatan. Seperti memakai masker, cuci tangan dengan sabun, jaga jarak, dan hindari kerumunan.

"Batasi juga kegiatan yang menyebabkan kerumunan," imbaunya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
Ni Ketut Wira Sanjiwani
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us