Komodo di Pulau Komodo. (IDN Times/Hana Adi Perdana)
Perwakilan Mahasiswa dan Pemuda Manggarai Bali Menggugat, Rian Ngari (25), saat ditemui di Kubu Kopi, Denpasar, pada Rabu (3/8/2022), menyampaikan bahwa sejak Labuan Bajo ditetapkan menjadi pariwisata super premium, telah terjadi berbagai polemik, termasuk soal tiket masuk Taman Nasional Komodo. Sebagaimana yang diumumkan oleh pemerintah, kenaikan tiket masuk Taman Nasional mencapai Rp3,75 juta.
“Kami sangat menyayangkan dengan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah pusat melalui Badan Otoritas Pariwisata (BOP), bahwasannya dengan alasan konservasi, mereka menaikkan tarif masuk ke Taman Nasional Komodo. Informasi yang kami dapat terkait dengan kenaikan harga tiket ini, ada peran serta dari PT Flobamora. PT Flobamora ini merupakan BUMD dari Provinsi Nusa Tenggara Timur,” terang Rian Ngari.
Ia memprediksi bahwa jika PT Flobamora beroperasi di Manggarai Barat, maka akan terjadi penolakan dari masyarakat yang merupakan pelaku pariwisata lokal.
“Kami dari mahasiswa dan pemuda menolak keras kenaikan harga tiket masuk Taman Nasional Komodo. Kami juga meminta kepada BOP untuk membuka grand design terkait dengan pembangunan pariwisata yang ada di Manggarai Barat,” jelasnya.
Selain menolak kenaikan harga tiket masuk, Mahasiswa dan Pemuda Manggarai Bali Menggugat juga menolak adanya investasi di kawasan konservasi. Mereka menyayangkan adanya tindakan represif dan intimidasi dari aparat hukum terhadap para aktivis di sana.