Langkah RSUD Tabanan Penuhi Kekurangan SDM

- RSUD Tabanan mengalami kekurangan dokter umum dan spesialis, serta tenaga keperawatan.
- Langkah pemenuhan kebutuhan SDM dilakukan dengan rencana perekrutan CPNS, undangan dokter tamu, dan pengembangan SDM yang ada.
- Kementerian Kesehatan memberikan bantuan biaya pendidikan dokter spesialis ke subspesialis untuk memenuhi kebutuhan RSUD Tabanan.
Tabanan, IDN Times - Sebagai rumah sakit rujukan tipe B, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tabanan menghadapi kendala kekurangan tenaga dokter umum, dokter spesialis, hingga tenaga keperawatan.
Beberapa langkah dilakukan RSUD Tabanan mulai dari rencana perekrutan CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) yang dijadwalkan tahun 2025 ini hingga mengundang dokter tamu.
"RSUD Tabanan masih kekurangan dokter spesialis, seperti kebutuhan dokter spesialis ginjal, penyakit dalam, hingga jantung. "Dari kebutuhan dua dokter, saat ini baru tersedia satu," ungkap Wakil Direktur (Wadir) Pelayanan dan Pengendalian Mutu RSUD Tabanan, I Gusti Ngurah Bagus Juniada pada Jumat (13/12/2024).
1. Tiga langkah RSUD Tabanan penuhi kekurangan SDM

Bagus mengatakan, saat ini RSUD Tabanan tengah mengembangkan fasilitas kanker dan catch lab. Namun pengembangan ini masih belum diimbangi dengan ketersediaan SDM kesehatan.
Untuk memenuhi kekurangan SDM itu, pihak RSUD Tabanan mengambil beberapa langkah seperti menyekolahkan dokter yang ada baik dari dokter umum ke dokter spesialis atau dokter spesialis menjadi dokter sub spesialis.
Langkah ke dua, kata dia, adalah mengundang dokter tamu. "Dikarenakan sesuai aturan, RSUD Tabanan tidak boleh mengontrak tenaga, maka langkah yang dilakukan adalah mengundang dokter tamu," paparnya.
Langkah ketiga adalah mengusulkan lewat Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Tabanan untuk perekrutan CPNS.
2. Kemenkes menyekolahkan tiga dokter spesialis

Wadir Operasional RSUD Tabanan, Primayani mengatakan dalam memenuhi SDM--baik untuk layanan kanker, jantung, stroke, dan uronefrologi(KJSU) maupun kesehatan ibu dan anak(KIA)-- rumah sakit memang memerlukan dokter subspesialis di bidangnya.
"Untuk ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan bantuan berupa biaya pendidikan dokter dari spesialis ke subspesialis," ujarnya.
Saat ini, ada tiga dokter spesialis RSUD Tabanan yang sedang menjalani pendidikan melalui Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Kemenkes itu. "Masing-masing dokter spesialis jantung, dokter spesialis saraf dan dokter spesialis bedah," ujar Primayani.
3. Rencana perekrutan CPNS tahun 2025
Langkah lain dalam pemenuhan SDM adalah melalui usulan formasi perekrutan CPNS, yang didahului dengan membuat usulan pada sistem Renbut yang terintegrasi di Kemenkes. Selanjutnya dibuat kajian atas kebutuhan SDM prioritas yang menunjang layanan KJSU dan KIA dan SDM penunjang peningkatanan layanan kesehatan pada RSUD Tabanan.
"Usulan formasi tersebut diajukan ke Dinas Kesehatan untuk difasilitasi pengusulan formasi tenaga kesehatan melalui perekrutan CPNS ke BKPSDM Kabupaten Tabanan," ujar Primayani.
Adapun perencanan kebutuhan SDM RSUD Tabanan yang akan diusulkan pada formasi CPNS tahun 2025 mendatang adalah paramedis, dokter umum, serta beberapa tenaga dokter spesialis seperti dokter spesialis anak, spesialis obstetri dan ginekologi, spesialis penyakit dalam, spesialis penyakit bedah torax dan cardiovascular, dan spesialis jantung dan pembuluh darah.