Buleleng, IDN Times - Fenomena alam di mana suhu muka laut di Samudra Pasifik bagian tengah lebih dingin dari normalnya disebut dengan La Nina. Suhu yang lebih dingin ini memberikan tekanan tinggi sehingga angin bertiup dari Samudra Pasifik ke Indonesia.
Dampak dari La Nina ini mengakibatkan peningkatan curah hujan sehingga berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi, seperti angin puting beliung, angin kencang, banjir, tanah longsor, dan banjir bandang. Terlebih Kabupaten Buleleng memiliki luas wilayah hampir seperempat luas Pulau Bali dengan topografi gunung. Lalu apa yang akan dilakukan untuk menghadapi potensi dampak bencana ini?
Untuk mengantisipasi dampak tersebut, Kapolres Buleleng, AKBP Andrian Pramudianto, telah menggelar apel kesiap-siagaan dampak La Nina di Kabupaten Buleleng pada Selasa (30/11/2021) pukul 08.40 Wita di Lapangan Ngurah Rai. Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) dan Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng juga hadir dalam apel tersebut.
Sebagai antisipasi dampak potensi La Nina di Kabupaten Buleleng, berikut tujuh langkah preventif yang akan dilakukan: