Lahan Penanaman Pohon Mangrove di Sanur Sudah Penuh

Denpasar, IDN Times – Hutan Mangrove di wilayah Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar berencana akan dimaksimalkan sebagai pariwisata. Meskipun tujuan utamanya adalah untuk melestarikan Mangrove itu sendiri.
“Sebenarnya kami belum proses kepada menggunakan Mangrove untuk wisatawan. Tapi memang sudah ada rencana,” terang Bendesa Adat Intaran, I Gusti Agung Alit Kencana, Sabtu (10/8/2024).
Tetapi alih-alih berencana untuk mengembangkan wisata, lahan untuk menanam Pohon Hutan Mangrove di wilayah ini sudah penuh, lho.
1.Desa Adat Intaran membutuhkan waktu untuk pengembangan ke arah wisata

Desa Adat Intaran telah memiliki rencana wisata Mangrove dari aliran sungai di sekitaran Pantai Mertasari yang cukup luas. Namun untuk merealisasikan hal ini membutuhkan waktu dan kajiannya terlebih dahulu. Luasan Mangrove di wilayah ini sendiri mencapai 6-7 hektare.
“Untuk hal tersebut memang dibutuhkan waktu dan kajian,” terangnya.
Sejauh ini, pihaknya masih mengutamakan pelestarian Mangrove untuk menahan abrasi hingga tempat berkembangbiaknya ikan daripada wisata.
2.Lahan penanaman Mangrove kini sudah penuh

Saat ini, lokasi target penanaman Mangrove di Desa Adat Intaran sudah penuh. Sebab beberapa Pohon Mangrove yang ditanam lebih awal sudah mulai bertumbuh besar. Kondisi ini mengurangi lahan penanaman Mangrove. Sehingga fokus pihak Desa Adat Intaran adalah pemeliharaan kebersihan di lokasi.
“Sekarang ini sudah penuh sekali. Mangrove yang kita ini kan (tanam sebelumnya) sudah besar-besar. Tempat kami ini sudah dipenuhi dengan Mangrove, hampir tidak ada tempat lagi,” katanya.
3.Masyarakat diarahkan untuk menanam pohon peneduh seperti Cemara

Sejauh ini banyak pihak yang ingin melakukan penanaman Mangrove. Namun melihat kondisi lahannya sudah penuh, maka niat tersebut diarahkan ke penanaman Pohon Cemara. Sehingga dapat berfungsi sebagai peneduh di area tersebut.
“Kami sudah larang, sekarang lebih banyak kepada pohon-pohon biasa,” jelasnya.