Pemeriksaan di Lab PCR RSUD Tabanan (Dok.IDN Times/Istimewa)
Kekurangan tenaga administrasi ini diakui sendiri oleh Direktur RSUD Tabanan, dr Nyoman Susila. Menurutnya, Lab PCR RSUD Tabanan hanya memiliki dua tenaga administrasi dalam memasukkan data, dan satu tenaga analis yang merangkap tugas. Karena itu, pihaknya berencana menambah dua tenaga administrasi lagi.
"Sudah dimintakan tenaga ini ke Pemkab (Pemerintah Kabupaten) Tabanan. Dapat satu. Tinggal satu lagi. Tidak rekrut baru, hanya menggeser tenaga yang ada dan kompeten," kata Susila.
Meski demikian, semakin banyaknya sampel yang harus diperiksa membuat RSUD Tabanan harus menambah shift pemeriksaan di Lab PCR. Yaitu dari dua shift menjadi tiga shift.
"Sekarang dua shift kapasitasnya full. Jadi harus tambah hingga menjadi tiga shift dalam sehari," tambah Susila.
Penambahan shift ini tidak serta-merta bisa dilakukan. Pihak RSUD Tabanan harus melakukan kajian tenaga dan anggaran yang diperlukan.
"Jika sudah selesai, baru akan kami laporkan ke Satgas."