Klungkung, IDN Times - Sejumlah tokoh masyarakat menafsirkan bahasa daerah akan mulai ditinggalkan oleh masyarakat, khususnya generasi muda. Seperti yang diungkapkan Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, mengutip pendapat Barbara Grimes, yang memprediksi fenomena kepunahan bahasa daerah bisa disebabkan karena penurunan drastis jumlah penutur aktif, ranah penggunaannya semakin berkurang, pengabaian bahasa ibu oleh penutur usia muda, hingga dialek-dialek bahasa kedaerahan yang terancam punah karena tergerus bahasa gaul dan bahasa Indonesia.
Sementara khususnya di Bali, pemerintah maupun masyarakat belum melihat adanya tanda-tanda tergerusnya bahasa daerah. Mengingat saat ini pergaulan di Bali, masih didominasi menggunakan bahasa kedaerahan, termasuk di wilayah perkotaan. Selain itu, masifnya kebijakan pemerintah, memberikan ruang dalam pelestarian Bahasa Bali.