Denpasar, IDN Times - Belum berhasil dalam penanganan persoalan sampah, Bali juga tidak bisa tutup mata dengan persoalan air. Kondisi ini telah dikuak dalam kegiatan Diseminasi Hasil Kajian Kesenjangan Kebijakan (Policy Gap Analysis) dan Penyandingan dengan Notula Peta Jalan Air Bali 2024 di Sanur belum lama ini. Partnership and Communication Manager Yayasan IDEP Selaras Alam, Edward Angimoy, mengatakan kondisi ini sesuai riset yang dilakukan IDEP pada 2018 lalu. Bahwa Provinsi Bali memiliki dua masalah, satu di antaranya krisis air.
"Krisis air Bali melampaui soal teknis. Ada banyak hal yang lebih besar daripada itu. Krisis air itu bukan karena kita kekurangan air tapi karena kita kehilangan arah," terangnya.
