Denpasar, IDN Times - Ada informasi dan pemberitaan yang beredar di media sosial (medsos) yang menyatakan bahwa anak di Bali terpapar terorisme dan radikalisme. Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Provinsi Bali, Ni Luh Gede Yastini, menegaskan tidak ada paparan terorisme, melainkan radikalisme dan intoleransi. Yastini membenarkan sedang mendampingi pendampingan anak yang terpapar radikalisme.
“Radikalisme, bukan terorisme ya, karena ini berbeda. Belum ke arah terorisme,” kata Yastini kepada IDN Times, Minggu (14/12/2025).
Bagaimana kondisi anak dan pendampingannya saat ini? Berikut selengkapnya.
