Ilustrasi pemeriksaan tes virus Corona di RSUP Sanglah. (Dok.IDN Times/Istimewa)
Koster juga mengaku melalui cara ini, sudah banyak pasien yang bisa disembuhkan. Waktu yang diperlukan untuk proses penyembuhan inipun tergolong sangat singkat. "Kalau yang baru kena positif, dua hari dilakukan treatment ini, pada hari ketiga diswab negatif dan sembuh. Kita pulangkan. Sekarang ini sudah totalnya sudah 400-an. Jadi sudah banyak sekali yang sembuh," katanya.
Mereka yang saat ini sedang dalam masa karantina, akan diberikan treatment ini. "Jadi astungkara ini Pergub Bali nomor 1 tahun 2020 tentang tatakelola minuman fermentasi dan atau destilasi khas Bali bawa rejeki," imbuhnya. Menurutnya, rejeki pertama yang didapat adalah industri arak menjadi semakin berkembang. Kedua, ternyata arak dapat bermanfaat untuk kesehatan (usada).
"Jadi ini sudah dimatangkan pertama. Dari 19 sampel yang sembuh 15. Terus dinaikkan jumlah sampelnya 40, 100, sampai 200. Itu hampir 80 persen sembuh dengan treatment ini. Luar biasa. Maka sekarang saya tenang karena sembuhnya banyak ini orang sehat.
Dikasih treatment hanya dengan hirup hirup gitu. Ada alatnya. Jadi itu dari hasil destilasi dipakai," terangnya.