Proses pencarian rumput laut di Pulau Serangan, Denpasar. (IDNTimes/Ni Ketut Sudiani)
Jenis rumput laut yang banyak dikumpulkan untuk pakan Penyu Hijau adalah Gracilaria sp. Jenis ini memiliki ciri menyerupai akar, namun lebih lembut. Selain itu, warnanya cokelat tua dan mudah dibedakan dengan tanaman laut lainnya. Ketersedian rumput laut jenis ini, ia ungkapkan melimpah di bulan-bulan September.
“Kalau kami yang banyak kami dapatkan itu gracilaria verrucosa. Kebanyakan itu sih yang kami ambil karena di sini mayoritas,” ungkap mahasiswa magang Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Padjadjaran (Unpad), Muhammad Tio P (20).
Mahasiswa magang dari FPIK Unpad, Resa Gumbirasari (20), berharap millennial dan gen Z seharusnya lebih aware terhadap sumber daya alam (SDA) yang ada di lautan. Dalam hal ini, penyu misalnya. Apalagi Bali memiliki sejarah perdagangan gelap penyu di masa lalu.
“Saya sendiri tertarik melakukan kegiatan konservasi karena penyu-penyu masih bisa kita rawatlah. Untuk menjaga keseimbangan ekosistem di laut,” katanya.
Ketertarikan ini kemudian membawa Resa untuk mengikuti program magang menjadi relawan di TCEC Serangan. Ia mengaku lebih paham tentang perawatan penyu hingga makanannya.