Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bendera merah putih (pixabay.com/Padasuka)

Denpasar, IDN Times – Indonesia merayakan kemerdekaan yang ke-79 tahun pada 2024. Hari Kemerdekaan ini banyak dirayakan oleh masyarakat Indonesia dengan berbagai kegiatan, termasuk mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur. Namun belum banyak yang mengetahui bagaimana kondisi veteran perang yang masih hidup saat ini. Bagaimana kondisi, dan kesejahteraannya?

Cucu Pahlawan I Gusti Ngurah Rai, AA Nanik Suryani, bercerita kondisi veteran 45 di Bali saat ini sudah banyak berkurang, baik dalam hal jumlah dan aktivitas yang dilakukan di lapangan. Sementara itu yang masih banyak beraktivitas merupakan kalangan veteran pembela.

“Veteran itu ada Veteran 45, Veteran Anumerta (sudah meninggal di masa Revolusi sebanyak 1372 orang), dan Veteran Pembela. Nah, untuk Veteran 45 mungkin secara alamiah dari segi jumlah sudah semakin berkurang jauh. Dari segi aktivitas juga mungkin kalau dulu ada acara, banyak dari mereka masih bisa datang. Itu (saat ini) sudah mulai berkurang,” ungkapnya.

1.Pemerintah dan Ormas mulai sadar membantu veteran

I Gusti Ngurah Rai (Dok.Direktorat K2KRS Kepahlawanan, Keperintisan, Kesetiakawanan dan Restorasi Sosial)

Menurut Nanik, para veteran yang masih hidup mendapatkan perhatian dari pemerintah maupun organisasi masyarakat (ormas). Terutama di saat peringatan Hari Pahlawan dan Hari Kemerdekaan. Pada masa pemerintahan Made Mangku Pastika saat menjabat sebagai Gubernur Bali, veteran meninggal mendapatkan bantuan uang tunai Rp10 juta yang diberikan kepada keluarganya.

Kemudian dari Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar misalnya, para veteran yang masih hidup diajak berkegiatan tirta yatra, dan akan dikunjungi ke rumah-rumah.

“Kalau perhatian pemerintah dari beberapa daerah mungkin bagus. Tapi yang banyak tiyang (saya) lihat organisasi masyarakat banyak memberikan perhatian ke veteran-veratan ini,” katanya.

Bantuan dari ormas berupa sembako, pelayanan kesehatan seperti pemberian kursi roda, dan beberapa hal lainnya. Kesadaran dan kepedulian ormas kepada veteran diakuinya lumayan meningkat.

2.Tidak banyak veteran yang aktif di lapangan karena usia

Para veteran di Indonesia. IDN Times/Irwan Idris

Veteran yang masih hidup pada 2024 rata-rata sudah berusia di atas 95 tahun. Sehingga aktivitas mereka jauh berkurang karena faktor usia. Saat ini para veteran yang aktif di lapangan hampir tidak ada. Hanya yang terlihat masih aktif saat ini adalah Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Bali, I Gusti Bagus Saputera. Ia adalah pejuang berusia 15 tahun kala itu. Sedangkan yang seusia kakeknya, I Gusti Ngurah Rai, di Bali hampir tidak ada.

“Kesulitan kami itu kalau ada sarasehan, napak tilas biasanya kami kan narasumbernya dari veteran, khususnya veteran 45. Dari segi ini kami agak kewalahan untuk mencari narasumber,” jelas Nanik.

3.Semua pihak berperan dalam menanamkan nilai sejarah Bangsa Indonesia

Paskibraka di Kota Denpasar (IDN Times/Ayu Afria)

Dengan kondisi ini, narasumber diskusi lebih diaktifkan kepada generasi muda. Mereka dibina untuk mengisi kegiatan yang membutuhkan narasumber. Perjuangan-perjuangan di Bali biasanya terlihat saat penerimaan siswa didik TNI dan Polri.

“Kayak (seperti) di Yayasan Kebaktian Proklamasi itu kan kami rutin melakukan pelatihan komunikator. Komunikator ini bertugas sebagai narasumber untuk kegiatan-kegiatan,” kata Nanik.

Terlepas segala bantuan yang diterima baik materiel maupun moril, sebagai keturunan veteran dan pahlawan nasional, Nanik juga merasakan ada beban moral di lingkungan sosial. Para keluarga dan keturunan harus menjaga sikap.

“Jangan sampai apa yang kami lakukan memberikan citra yang gak baik untuk perjuangan beliau (veteran).”

Ia berharap masyarakat agar lebih mengenali para pahlawan, dan menanamkan nilai-nilai perjuangan untuk generasi muda.

“Mudah-mudahan generasi muda ke depan lebih memperhatikan perjuangan orangtua mereka,” ungkapnya.

Editorial Team