Di tengah penataan pasir Pantai Kuta, pengunjung khas pantai ini para surfer (IDN Times/Ayu Afria)
Kepala Dinas Lingkungan dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Badung, I Wayan Puja, menyampaikan volume sampah plastik di Pantai Kuta saat ini mencapai 200 ton per hari. Sampah itu disebutnya sebagai kiriman dari luar Bali.
Berdasarkan temuan di lokasi, jenisnya terdiri dari gelas minuman dan sampah plastik yang berasal dari Banyuwangi dan daerah lainnya. Kondisi sampah tersebut rusak, pecah-pecah dan tipis, yang dinilainya sudah lama berada di lautan.
“Diperkirakan berasal dari luar Bali. Karena sampah-sampah yang kandas di Pantai Kuta itu gelas-gelas minuman. Itu adalah gelas-gelas minuman yang tidak beredar di Bali, ada yang dari tulisannya ada di Banyuwangi. Ada di Jember seperti itu. Di banyak tempat sumbernya,” jelasnya.
Lalu bagaimana kondisi terkini Pantai Kuta awal Januari 2021? Dilansir dari Instagram @hiwayan, hamparan sampah plastik dalam jumlah yang sangat besar masih terapung di tengah lautan, tepatnya di depan Setra Desa Adat Kuta pukul 11.00 Wita, pada Rabu (6/1/2021).
“Tidak butuh waktu lama, setelah air pasang sampah-sampah tersebut akan segera terdampar ke tepi pantai,” kata Wayan Suyadnya, Rabu (6/1/2021).
Berikut ini potret terkini Pantai Kuta hasil jepretan Wayan Suyadnya yang diunggah di Instagram: