Badung, IDN Times - Saat menyebut kata Bali, barangkali nama Pantai Kuta yang muncul pertama kali di ingatan kita. Memang benar sih, karena Bali selalu identik dengan Pantai Kuta. Saat IDN Times mengunjunginya Rabu (12/12) pagi sekitar pukul 08.00 Wita, suasana pantai Kuta nampak sepi.
Hanya terlihat satu dua wisatawan yang duduk-duduk di pinggir pantai. Ada pemandangan yang tak sedap saat itu, yaitu tumpukan sampah di sepanjang pantai tersebut.
Tepat di pinggir pantai, sampah plastik yang terdiri dari botol dan gelas minuman tercecer di sepanjang pantai. Sementara sampah kayu yang terdiri dari bambu, kelapa, dan jenis lainnya ditumpuk dan dikumpulkan menjadi satu.
Puluhan petugas terlihat mengumpulkan sampah-sampah tersebut dan menumpuknya dalam beberapa tempat. Sampah tersebut kemudian diangkut dan dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Suwung.
Agus Cahyono, seorang petugas kebersihan, mengungkapkan kondisi ini sudah terjadi selama tiga hari belakangan. Ia membersihkan sampah dari pukul 07.00 Wita pagi hingga sore hari. Meski sudah dibersihkan, namun sampah terus saja berdatangan.
"Kalau sudah musimnya memang akan seperti ini terus. Sampahnya dari arah Barat karena arah anginnya dari sana," katanya, Rabu (12/12) pagi.
Burhan, seorang wisatawan asal Jakarta saat ditemui, mengaku sangat terganggu dengan tumpukan sampah di samping kanan dan kirinya. Padahal ia ingin menikmati suasana Pantai Kuta yang menjadi ikon pariwisata di Bali.
"Iya jelas terganggu karena mau ke pantai tapi lihatnya sampah," katanya.
Kendati demikian, Burhan sadar bahwa sampah-sampah yang berada di Kuta ini merupakan sampah kiriman. Terkait sampah plastik, ia berujar jika kesadaran masyarakat di Indonesia terbilang masing kurang. Menurutnya, banyak masyarakat yang langsung saja membuang sampah jenis plastik ke laut maupun sungai.
"Memang banyak dari kita masih belum peduli dengan sampah jenis plastik. Padahal kita tahu ini sangat berbahaya bagi lingkungan," katanya menambahkan.
Kalau menurutmu gimana, guys? Masihkah kita perlu disadarkan lagi sama papan bertuliskan "Jangan buang sampah sembarangan"?