Klungkung, IDN Times - Sejumlah daerah di Provinsi Bali dalam beberapa hari terakhir mengalami peningkatan jumlah pasien COVID-19. Sehingga tingkat hunian ruang isolasi kian penuh.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, melalui keterangan rilisnya Rabu (9/9/2020) lalu, mengungkapkan dalam seminggu terakhir di awal bulan September 2020, kasus positif di Indonesia terjadi kenaikan 18,6 persen. Yaitu dari sebelumnya 18.625 kasus menjadi 22.097 kasus.
“Kenaikan kasus ini tertinggi berada di Bali naik 100 persen, Sulawesi Selatan naik 84,4 persen, Riau naik 68,5 persen, DKI Jakarta naik 31 persen dan Jawa Tengah naik 19,6 persen,” ujar Wiku kala itu.
Merujuk pada data Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Bali, sejak awal September 2020 mengalami kenaikan kasus positif COVID-19 di atas angka 100 orang. Berikut datanya:
- Selasa (1/9/2020): 160 orang
- Rabu (2/9/2020): 169 orang
- Kamis (3/9/2020): 174 orang
- Jumat (4/9/2020): 196 orang
- Sabtu (5/9/2020): 165 orang
- Minggu (6/9/2020): 141 orang
- Senin (7/9/2020): 173 orang.
Angka kasus positif COVID-19 di atas 100 ini terus bertahan hingga memasuki minggu kedua, dari tanggal 8 sampai 13 September 2020. Namun pada tanggal 14 sampai 17 September menurun. Berikut data selengkapnya:
- Selasa (8/9/2020): 164 orang
- Rabu (9/9/2020): 174 orang
- Kamis (10/9/2020): 111 orang
- Jumat (11/9/2020): 144 orang
- Sabtu (12/9/2020): 135 orang
- Minggu (13/9/2020): 113 orang
- Senin (14/9/2020): 86 orang
- Selasa (15/9/2020): 68 orang
- Rabu (16/9/2020): 49 orang
- Kamis (17/9/2020): 63 orang.
Senin (14/9/2020) lalu, Presiden Joko “Jokowi” Widodo telah menunjuk Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Kepala Badan Nasional Pengendalian Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Doni Monardo, bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), untuk menurunkan kasus COVID-19 di sembilan provinsi dalam waktu dua minggu.
Provinsi tersebut adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Papua, dan Bali. Menurut Luhut, Sembilan provinsi tersebut berkontribusi terhadap 75 persen dari total kasus atau 68 persen dari total kasus yang masih aktif.
"Kesembilan provinsi tersebut berkontribusi terbesar terhadap total kasus COVID-19 nasional," kata Luhut dalam keterangan tertulisnya, Senin (14/9/2020).
Provinsi Bali juga mencatat urutan tertinggi untuk persentase okupansi bed (Tempat tidur) perawatan pasien COVID-19 yang hampir mencapai 100 persen, disusul DKI Jakarta, dan Sulawaesi Tenggara. Hal ini juga diungkapkan sendiri oleh Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Bali, dr Gusti Ngurah Anom, saat dihubungi IDN Times pada Rabu (9/9/2020) pukul 11.15 WITA. Sejak satu minggu terakhir di awal bulan September 2020, Provinsi Bali telah kehabisan bed untuk perawatan isolasi pasien COVID-19.
“Sudah beberapa hari ini. Sudah mulai semingguan ini,” ungkap Anom saat itu.
Namun jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Klungkung mengalami tren penurunan pada pertengahan bulan September 2020. Kabupaten Klungkung menjadi satu-satunya wilayah dengan penyebaran COVID-19 zona oranye. Lantas bagaimana sikap GTPP COVID-19 Klungkung terhadap langkah Luhut yang diberikan waktu dua minggu untuk menurunkan mortality rate, dan meningkatkan recovery rate?