Instagram.com/theplasticxchange
Program ini memang awalnya hanya melibatkan 10 orang. Made Janur mengajak kesepuluh orang tersebut untuk mengumpulkan sampah plastik, lalu dapat ditukar dengan beras.
"Awalnya satu kilogram sampah plastik jenis apa pun bisa ditukar dengan satu kilogram beras," ujar Janur Yasa.
Ia tidak menyangka, dalam waktu tiga hari program tersebut dijalankan, mereka berhasil mengumpulkan 600 kilogram sampah dan memberikan 600 kilogram beras.
Melihat antusias masyarakat, membuat Made Janur memikirkan kembali tentang tata cara penukaran sampah plastik. Ia kemudian melihat tipe sampah plastik itu ada tiga jenis. Yaitu sampah sekali pakai (Contohnya kantong plastik), sampah plastik yang berbentuk (Botol minuman), dan sampah rongsokan.
"Saya kemudian mengategorikan penukaran beras sesuai jenis sampah. Untuk sampah sekali pakai itu dua kilogram, baru bisa ditukar beras. Sampah berbentuk sebanyak empat kilogram, kalau rongsokan sebanyak lima kilogram," jelasnya.
Melihat masyarakat mulai sadar untuk memungut, memilah dan menukarkan sampahnya, Made Janur memiliki ide untuk menyebarkan program ini ke desa lain.
"Setelah menyusun misi, visi, tata caranya, saya tularkan ke orang-orang yang mau menjalankan program ini tanpa perlu saya ada di sana. Hasilnya, sampai saat ini ada 200 banjar di Bali yang menerapkannya."