Denpasar, IDN Times - Arus digital dalam dunia global tak membuat I Komang Aryawan mundur memilih Jurusan Seni Murni. Generasi z berusia 20 tahun ini telah menjalani tahun keempatnya sebagai mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Bali. Masih tersisa dalam ingatan Ary saat tetangga mencibir pilihannya ke Jurusan Seni Murni.
“Ngapain masuk seni? Seni di Bali sudah mati, pariwisata sudah tidak jalan,” ujar Ary menirukan perkataan tetangganya.
Ary mendaftarkan diri sebagai mahasiswa baru di ISI Bali pada 2020. Kala itu, pandemik COVID-19 menghantam dunia pariwisata Bali. Meskipun sempat khawatir, keyakinan Ary memilih jurusan ini tumbuh karena sang ibu. Sementara Martha Yahya, mahasiswi Jurusan Seni Murni, memilih jurusan ini karena terinspirasi sang kakak.
“Berawal dari saat kecil melihat kakak saya suka menggambar di sana, saya pun mengikuti kakak saya untuk menggambar,” kata Martha.
Bagaimana kisah Ary dan Martha bertahan dalam Jurusan eni Murni?