Denpasar, IDN Times – Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati alias Cok Ace, menyampaikan sektor pariwisata yang merupakan mayoritas mata pencaharian masyarakat Bali terkena dampak wabah COVID-19, Rabu (13/5) lalu. Kerugiannya mencapai Rp9,7 triliun per bulannya.
Pihaknya sempat berharap, pada akhir Mei nanti, Bali sudah bisa menekan angka positif COVID-19 menjadi zero. Sehingga diperkirakan dalam enam bulan ke depan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali bisa maksimal untuk recovery sektor pariwisata.
Rapat koordinasi terkait Persiapan Pemulihan Pariwisata pun telah dilakukan sejak Kamis (14/5) lalu. Agendanya adalah perumusan dan sinergi strategi bersama untuk memulihkan pariwisata nasional, khususnya Bali. Kementerian Pariwisata pun merumuskan program CHS (Cleanliness, Health, Safety) sebagai tagline pariwisata pascapandemik.
“Saat ini kita memasuki dunia yang the new normal, segala kebiasaan baru yang dulunya tidak dianggap normal saat ini menjadi normal. Untuk itu implementasi CHS sangat tepat dilakukan sekarang,” kata Cok Ace kala itu.
Apakah Bali benar-benar siap memasuki the new normal, atau harus khawatir? Berikut tanggapan Dinas Pariwisata Provinsi Bali: