Keren Banget, Napi di Bali Bikin Layangan Seberat 120 Kilogram

Denpasar, IDN Times - Sebanyak 785 peserta mengikuti festival layang-layang di Pantai Mertasari, Denpasar, Minggu (28/7) yang diadakan Persatuan Layangan Indonesia (Pelangi) Denpasar. Menariknya, Lapas Kelas II A Kerobokan turut dalam festival tersebut dengan membawa layangan bebean terbesar di dunia.
1. Klaim terbesar di dunia dengan melibatkan warga binaan dan petugas lapas

Kepala Lapas kelas II A Kerobokan, Tonni Nainggolan, mengklaim layangan yang dibuat pihaknya merupakan terbesar di dunia. Yakni selebar 12,5 meter dan panjangnya 20 meter. Pembuatannya dilakukan selama 3,5 bulan dengan melibatkan warga binaan dan petugas lapas.
"Jadi pembuatan dilaksanakan warga binaan atau narapidana (Napi) sama petugas selama 3.5 bulan di dalam Lapas. Dengan ukuran 12,50 kali 20 meter untuk bebean bisa klaim ini terbesar sekarang di dunia," kata dia, Minggu (28/7).
2. Butuh 47 orang untuk menarik layangan tersebut, termasuk melibatkan warga binaan

Ia mengungkapkan, untuk menarik layangan tersebut dibutuhkan 47 orang. Di antara 47 orang itu, 16 di antaranya merupakan warga binaan. Pasalnya, bobot layangannya sekitar 120 kilogram. Tujuan mereka ikut festival layangan ini sebagai sarana penyegaran bagi warga binaan.
"Untuk refreshing warga binaan dan persiapan integrasi pemasyaramatan atau membaurkan binaan dengan masyarakat. Sudah pernah dicoba dan berhasil terbang," ujarnya.
3. Lomba layangan ini juga ada kreasi yang bertemakan persatuan

Sementara itu Wayan Mariana Wandhira, Ketua Pelangi Denpasar, mengatakan Denpasar Kite Festival sudah digelar lima kali. Ada dua jenis yang dilombakan yakni tradisi dan kreasi. Jenis layangan tradisi di antaranya janggan, pecukan, bebean, dan janggan buntut.
Sementara kriteria kreasi harus memiliki tema yang bernuansa persatuan. Bentuknya bisa tiga dimensi atau lainnya, yang penting sesuai tema.
"Ini temanya setia dalam persatuan dan ceria saat bermain layangan. Ketika sudah ceria pasti bersatu. Sekaligus melestarikan tradisi yang sudah membudaya," kata dia, Minggu (28/7).
4. Layangan Bali sudah diakui oleh internasional karena keunikannya

Wandira berujar, layang-layang tradisional Bali sudah diakui oleh internasional, karena memiliki ciri khas dan unik, baik bentuk, proses pembuatan maupun filosofi yang terkandung di dalamnya. Dari kegiatan ini diharapkan memberikan ruang kepada layang-layang Bali, dengan tetap menguatkan sikut-sikut atau ukuran layang-layang yang telah diwariskan dari setiap kabupaten/kota.

Kriteria penilaian berkaitan dengan keindahan layang-layang saat terbang, keserasian warna, guangan, dan jegjeg tali.
"Layang-layang di Bali salah satu yang mendapatkan penghargaan sebagai yang terfavorit di dunia baik bentuk dimensi. Cara membuat dan cara menerbangkannya secara gotong royong," ungkapnya.