Sawah di Kabupaten Tabanan. (IDN Times/Wira Sanjiwani)
Rustana menjelaskan, prosesi upacara ngider buana ini diawali dengan nedungang tapakan di Pura Puseh/Bale Agung Adat Piling, kemudian menuju Pura Ulun Suwi di ujung utara Desa Piling untuk sembahyang bersama. Kemudian setelahnya dilaksanakan upacara ngider buana menyusuri seluruh persawahan yang ada di Subak Piling. Dalam prosesi ini, Ida Bhatara dan tapakan mesandekan di Pura Dalem, Pura Ulun Suwi, dan Pura Bedugul sebelum kembali ke Pura Puseh/Desa Adat Piling.
Karena jarak yang ditempuh cukup panjang dan sedang dalam masa pandemik COVID-19, menurut Rustana, juru sunggi tapakan dilakukan bergantian secara estafet sehingga tidak banyak warga berkerumun. Diharapkan, dengan adanya upacara nangluk merana dengan prosesi ngider buana tapakan, OPT terutama tikus, bisa dikendalikan atau berkurang. "Semoga bisa berkurang sehingga petani mendapatkan hasil yang baik," ujarnya.