Tikus, jika mendengar nama hewan pengerat satu ini ada banyak bayangan tentangnya. Hewan pemakan apa saja termasuk hasil panen petani, makanan di dapur, dan penyebab wabah mematikan pes atau black death.
Reputasi tikus dari sisi cerita modern juga tidak baik. Lagu Iwan Fals berjudul Tikus-Tikus Kantor misalnya, representasi tikus dalam lagu ini ibarat pejabat korup yang mengambil uang negara. Sementara, kucing ibaratkan aparat penegak hukum yang tidak menangkap si tikus.
Meskipun representasi tikus dalam budaya modern amat buruk, ternyata cerita rakyat Bali tidak menganggap tikus demikian. Ini terlihat dalam cerita Rakyat Tikus dan Garuda, yang mana tikus dengan akal liciknya berhasil menyelamatkan hewan ternak warga dari terkaman garuda. Lalu bagaimana sumber sastra masa lalu Bali menuliskan tikus? Baca selengkapnya di bawah ini.