6 Kebijakan Pemerintah untuk Pemulihan Pariwisata Bali, Semua Gagal?
Denpasar, IDN Times – Sejak Bali menghadapi pandemik COVID-19 pada Maret 2020 lalu, roda perekonomian masyarakat, terutama yang bekerja di bidang pariwisata, macet total. Banyak hotel, restoran, klub malam, hingga usaha lainnya tutup. Sampai saat ini belum bisa diprediksi kapan pandemik ini akan berakhir.
Sebelumnya, pemerintah telah membentuk konsep baru untuk pariwisata Bali. Dengan harapan, cara tersebut akan mampu memulihkan kembali sektor perekonomian pulau penyangga terbesar devisa negara ini.
Pada tahun 2020, pemerintah mencanangkan program We Love Bali. Sementara pada tahun 2021, muncul program dan kebijakan lainnya, yakni Travel Bubble, Kebijakan Long Term Visa, Travel Corridor Arrangement, Pengembangan Desa Wisata, hingga Medical Tourism.
Sejauh mana konsep pariwisata yang pernah digaungkan pemerintah tersebut akhirnya terlaksana? Apakah justru semuanya gagal dan hanya tinggal wacana? Nah berikut daftar kebijakan pemulihan pariwisata Bali yang digaungkan pemerintah selama pandemik COVID-19:
1.We Love Bali sempat digadang-gadang sebagai bukti ketangguhan Bali dalam sektor pariwisata
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali melalui program branding We Love Bali Movement pada Maret 2020 lalu berupaya membuktikan ketangguhan Bali dalam sektor pariwisata, di tengah wabah virus corona atau COVID-19. Guncangan wabah ini mengakibatkan menurunnya kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali secara signifikan.
Untuk membuktikan ketangguhannya, Pemprov Bali menghadirkan program branding We Love Bali Movement. Program itu meliputi penawaran paket pariwisata super deal, wisata We Love Bali, festival kuliner khas Bali, festival musik berskala internasional, festival disc jockey (DJ) berskala internasional, hingga international surfing competition.
Selain itu, ada pula Lari Marathon Bali 10K Internasional, Bali Culture World Celebration, mengundang Familiarization Trip TOP Tour Operator/Wholesaler, mengundang travel writer, YouTuber, blogger, dan influencer untuk kampanye We Love Bali Movement.