Panti Asuhan Kebakaran di Dalung, Barang-Barang Ludes

Berdasarkan keterangan saksi, Arya (16), yang saat itu sedang makan siang di depan lorong kamarnya melihat kabel hitam yang menempel di triplek mengeluarkan asap. Saksi lalu mengambil APAR, dan menyemprotkan ke sumber asap tersebut. Namun asap tersebut tidak mereda, dan malah mengeluarkan percikan api.

“Kabel hitam yang menempel di triplek berisi tiga lubang stop kontak yang berada tepat di depan lorong kamar perempuan,” ungkap Iptu Putu Sukarma.

Saksi kemudian mengambil APAR lagi, dan berusaha memadamkan percikan api. Namun tetap tidak bisa dipadamkan. Api cepat menyebar. Saksi mencari air PDAM yang ditampung menggunakan ember untuk memadamkan api. Apinya tidak dapat dipadamkan dan semakin meluas. Saksi lari keluar untuk menyelamatkan diri.

Saksi lain pengurus panti asuhan, Fitri (40), mengatakan saat kejadian ia bersama anak-anak panti asuhan sedang mempersiapkan acara ulang tahun ke-50. Anak-anak saat itu sedang istirahat siang. Asap terlihat keluar dari ruangan ketua panti asuhan. Saat ruangan tersebut dibuka, api telah menyebar dan merembet ke ruangan kamar anak-anak.

“Di dalam ruangan ketua panti ada dua stokis dan dua freezer untuk simpan es krim,” jelasnya.

Kejadian itu dilaporkan ke Pemadam Kebakaran Kabupaten Badung. Sebanyak sembilan unit mobil damkar tiba di lokasi sekitar pukul 12.45 Wita dan langsung melakukan pemadaman api. Api dinyatakan padam pada pukul 14.30 Wita.

Akibat kejadian tersebut, dilaporkan yang area terbakar merupakan bangunan. Yaitu aula seluas 12x22 meter, kantor seluas 7x12 meter, lima unit kamar laki-laki beserta kamar mandi dalam seluas 5x3 meter, satu unit kamar laki-laki beserta kamar mandi dalam dengan luas 6x5 meter, lima unit kamar perempuan beserta kamar mandi dalam seluas 5x3 meter, dan satu unit dapur dengan luas 4x3 meter.