Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi penderita TBC (IDN Times/Riyanto)
Ilustrasi penderita TBC (IDN Times/Riyanto)

Denpasar, IDN Times - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Denpasar mencatat ada 567 kasus Tuberkulosis (TBC) di Denpasar. Catatan ini berdasarkan pendataan pada Mei 2025 lalu. Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar, Anak Agung Ayu Agung Candrawati, mengatakan ada berbagai upaya pencegahan dan pengendalian TBC di Kota Denpasar.

Upaya tersebut, satu di antaranya mempromosikan kesehatan dan penanganan terkait TBC kepada pasien, keluarga pasien, dan masyarakat. Pihaknya juga menunjuk Pengawas Menelan Obat (PMO).

“PMO baik dari keluarga, kader atau tenaga kesehatan yang bertugas untuk memantau dan memastikan pasien TBC melaksanakan pengobatan sampai tuntas,” kata Candrawati kepada IDN Times, pada Selasa (10/6/2025).

Lalu apa saja upaya pencegahan dan pengendalian TBC di Kota Denpasar? Berikut informasi selengkapnya.

1. Investigasi kontak penderita TBC

Aplikasi skrining mandiri untuk mengetahui gejala TBC (IDN Times/Ryzka Tiara)

Berdasarkan laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, TBC atau TB adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja. Organ tubuh yang diserang biasanya adalah paru-paru, tulang belakang, kulit, otak, kelenjar getah bening, dan jantung.

Sehingga dalam memitigasi penyakit ini, Candrawati berkata penting untuk menginvestigasi kontak serumah maupun kontak erat penderita TBC melalui kegiatan kunjungan rumah. Langkah pencegahan dan pengendalian lainnya, berupa kegiatan skrining TBC dalam upaya penemuan terduga dan kasus TBC.

2. Pengobatan TBC di Denpasar tersebar di beberapa fasilitas kesehatan

Ilustrasi rumah sakit. (IDN Times/Khaerul Anwar)

Dinkes Denpasar bekerja sama dengan melibatkan sinergi antara pihak swasta dan pemerintah dalam tata laksana kasus TBC, dan penyediaan layanan TBC. Misalnya, layanan penegakan diagnosis melalui penyediaan layanan TCM yang mudah diakses, maupun tata laksana kasus sesuai standar.

“Penyediaan logistik baik Obat TBC maupun logistik lainnya dan peningkatan kapasitas bagi SDM yang terlibat dalam program TBC,” ungkap Candrawati.

Candrawati menjabarkan, akses pengobatan TBC ada di semua puskesmas. Sementara, hampir seluruh rumah sakit (RS) pun ada askes pengobatannya, kecuali RSIA Puri Bunda dan RS Dharma Sidhi. Ada enam klinik yang menyediakan pengobatan TBC seperti Klinik Karya Prima, Klinik Anugerah, Klinik Osadha, Klinik Bunga Emas, Klinik Prodia, Klinik Graha Medika, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter (TMPD) dr. Diane.

3. Kasus TBC di Denpasar Selatan tertinggi se-Kota Denpasar

Ilustrasi Kota Denpasar, Catur Muka. (IDN Times/Irma Yudistirani)

Sementara, dari total 567 kasus TBC di Kota Denpasar, Kecamatan Denpasar Selatan tertinggi dengan jumlah 199 kasus. Selanjutnya, ada Kecamatan Denpasar Barat 143 kasus, Denpasar Utara sebanyak 133 kasus, dan Denpasar Timur sebanyak 92 kasus.

Candrawati menegaskan, penanganan TBC di Kota Denpasar adalah dengan pendampingan minum obat khusus untuk pasien TBC Resisten Obat (TBC RO). Kegiatan pendampingan ini dilakukan oleh kader sebagai pendukung pasien.

“Untuk Pengawas Menelan Obat (PMO) biasanya oleh keluarga. Namun jika tidak ada keluarga, PMO dilakukan oleh tenaga kesehatan,” jelas Candrawati.

Editorial Team