Kasus Hewan dengan Rabies Melonjak Drastis di Jembrana

- Lonjakan kasus dan prioritas vaksinasi
- Banyak sampel anjing yang menggigit manusia positif rabies
- Vaksinasi darurat dilakukan setelah kasus gigitan terkonfirmasi positif rabies
- Mendoyo menjadi daerah prioritas untuk vaksinasi massal
- Vaksinasi massal dilakukan untuk Hewan Penular Rabies (HPR)
- Prioritas pada wilayah zona merah seperti Kecamatan Mendoyo
IDN Times, Jembrana - Kasus hewan positif rabies di Jembrana dalam tujuh bulan terakhir menunjukkan peningkatan. Data terbaru mencatat sebanyak 76 kasus positif hingga Juli 2025.
"Ada peningkatan (kasus) dibanding tahun lalu. Kasus positif rabies saat ini sudah melebihi kasus selama tahun 2024," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner pada Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana, I Gusti Ngurah Putu Sugiarta pada Kamis (24/7/2025).
Sebagai perbandingan, kasus hewan positif rabies sepanjang tahun 2024 tercatat 54 kasus. Kecamatan Mendoyo menjadi penyumbang kasus terbanyak, di mana 50 persen dari total kasus ditemukan di Mendoyo.
1. Lonjakan kasus dan prioritas vaksinasi

Putu Sugiarta mengungkap bahwa sebagian besar sampel yang dikirim berasal dari anjing yang sebelumnya telah menggigit manusia dan juga beberapa diantaranya merupakan pemilik hewan tersebut. Oleh karena itu, setelah kasus gigitan terkonfirmasi positif rabies, tim segera melakukan vaksinasi darurat di sekitar lokasi kejadian untuk mencegah penyebaran virus lebih lanjut.
"Korban gigitan juga telah mendapatkan penanganan medis dan suntikan Vaksin Anti-Rabies (VAR)," katanya.
2. Mendoyo menjadi daerah prioritas untuk vaksinasi massal

Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana kini juga tengah gencar melaksanakan vaksinasi massal untuk semua Hewan Penular Rabies (HPR) seperti anjing, kucing, dan monyet di seluruh desa. Prioritas utama diberikan pada wilayah zona merah seperti Kecamatan Mendoyo, yang mencatat kasus positif rabies tertinggi.
Pemberian layanan vaksinasi dilakukan dengan tujuan membentuk kekebalan kelompok. Harapannya, penyeberangan virus bisa ditekan dengan sangat maksimal.
"Kemudian bagi wilayah yang ditemukan kasus, petugas dikerahkan melakukan vaksinasi darurat di area terdampak," tegasnya.
3. Target 80 persen sasaran vaksinasi rabies tercapai tahun ini

Mulai Januari hingga Juli 2025, dari estimasi total populasi HPR sebanyak 41.669 ekor, sebanyak 16.096 ekor atau 39 persen telah berhasil divaksinasi. Pihak dinas menargetkan cakupan vaksinasi hingga 80 persen bahkan 100 persen dari total populasi HPR untuk menekan angka kasus positif rabies.
"Salah satu upaya pencegahan penyebaran virus adalah memaksimalkan vaksinasi rabies di masyarakat. Dukungan dan bantuan masyarakat terutama pemilik HPR sangat diharapkan untuk menyukseskan penekanan jumlah kasus," tegas Putu Sugiarta.