Meski penyebabnya belum pasti, Susila menyarankan ada baiknya orangtua mengetahui gejala awal penyakit ini yaitu mual, muntah, diare berat, demam ringan, air kencing berwarna pekat seperti teh, BAB berwarna putih pucat, warna mata dan kulit menguning, gangguan pembekuan darah, kejang serta kesadaran menurun.
Penyakit hepatis menular melalui saluran cerna dan pernapasan. Berikut cara mencegah agar tidak terjangkit hepatitis akut:
Mencegah penularan lewat saluran cerna
- Rutin cuci tangan menggunakan sabun
- Pastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih
- Tidak bergantian alat makan dengan orang lain
- Hindari kontak dengan orang sakit
- Menjaga kebersihan rumah dan lingkungan.
Mencegah penularan lewat saluran napas
- Kurangi mobilitas
- Gunakan masker jika bepergian
- Jaga jarak dengan orang lain
- Hindari keramaian dan kerumunan.
Selain itu, ada empat langkah penting penanganan hepatitis akut yang misterius ini:
- Waspada gejala awal seperti diare, mual, muntah, sakit perut dan dapat disertai demam ringan
- Jika muncul gejala awal, jangan panik. Segera bawa pasien ke puskesmas dan rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan
- Jangan menunggu gejala lanjutan seperti kulit dan mata kuning agar tidak terlambat
- Jika terjadi penurunan kesadaran, segera bawa pasien ke rumah sakit yang memiliki fasilitas ICU anak.