Karangasem, IDN Times - Volume sampah di Kabupaten Karangasem diprediksi akan meningkat sebelum Hari Raya Galungan dan Kuningan. Kondisi ini rutin terjadi setiap tahun. Terutama saat masuk Hari raya keagamaan di antaranya Galungan dan Kuningan, Nyepi, Idul Fitri, dan hari keagamaan lainnya.
Karangasem Tambah Satu Armada Truk Sampah Menjelang Galungan

1. Diperkirakan naik 30 persen
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Karangasem, Nyoman Tari, mengungkapkan volume sampah diperkirakan meningkat hingga 30 persen dibandingkan hari biasa. Peningkatan biasanya terjadi sejak H-2 Galungan hingga Manis Galungan.
"Kalau hari biasa, produksi sampah di sekitar Kota Amlapura sebesar 45-50 ton per harinya. Seandainya hari raya, produksi sampah bisa naik 30 persen. Satu di antaranya sampai plastik, canang, daun, dan lainnya," kata Tari.
Produksi sampah ini datangnya dari Kota Amlapura dan sekitarnya. Seperti dari Desa Bungaya Kangin, Bungaya, Pertima, dan lainnya.
"Proses pengangkutan sampah sekitar Kota Amlapura berjalan lancar," lanjutnya.
2. Tambah armada satu truk emergency
DLH Karangasem menambah satu unit truk emergency untuk mengangkut tumpukan sampah di Kota Amlapura dan sekitarnya. Penambahan ini dilakukan untuk mempercepat proses pengangkutan selama Hari Raya Galungan dan Kuningan.
"Kalau hari biasa, kita hanya mengoperasikan 23 unit truk sampah. Satu unit truk personelnya lima orang. Ada yang bertugas memungut sampah, serta menjadi sopir truk. Karena produksi sampah meningkat, otomatis armada ditambah jadi 24 unit," terang Tari.
Selama Galungan, truk akan mengangkut tumpukan sampah sebanyak dua kali. Tujuannya untuk mempercepat pengangkutan sampah menuju tempat proses akhir sampah (TPA).
"Kalau hari biasa, per truk hanya mengangkut sekali. Sekarang dua kali," tambah Tari.
3. TPA Butus hampir overload
Namun, TPA Butus di Desa Buana Giri, Kecamatan Bebandem hampir overload. Tumpukan sampah sudah mencapai 95 persen. Artinya, TPA masih memiliki kapasitas kosong sebanyak 5 persen dari jumlah kapasitasnya.
Tari menambahkan, TPA Butus cukup untuk menampung sampah selama satu tahun jika sampah sudah dipilah. Seandainya belum dipilah atau campur, TPA hanya mampu menampung enam bulan.
"Warga harus memilah jenis sampahnya. Sampah harus dipilah saat di rumah. Sehingga petugas lebih cepat memprosesnya. Masalah sampah tanggung jawab bersama. Mari sama-sama menjaganya," imbau Tari.