Apel kesiapan Polri dalam pengamanan KTT G20 di Bali. (IDN Times/Ayu Afria)
Pengamanan di ring 3 ini diungkapkan oleh Kapolri merupakan tanggung jawab lapisan terluar yang berinteraksi langsung dengan masyarakat umum. Polri dituntut untuk menampilkan sosok pengamanan yang humanis, ramah, dan tegas sehingga mampu mereduksi potensi ancaman yang mengganggu jalannya KTT G20.
“Uji keberhasilan pengamanan adalah soliditas dan keterpaduan antara unsur-unsur terkait, yaitu Paspamres, TNI, Polri, BNPB, serta seluruh unsur-unsur beserta pengaman lainnya,” jelasnya.
Apel kesiapan Polri dalam pengamanan KTT G20 di Bali. (IDN Times/Ayu Afria)
Listyo Sigit meminta agar memperkuat komunikasi dengan panitia nasional penyelenggara KTT G20 di Indonesia sehingga seluruh kegiatan dapat terdukung dengan pengamanan yang baik. Polri akan melaksanakan pengamanan di mana situasi dapat berubah secara cepat dan tidak menentu akibat perang antara Rusia dan Ukriana. Begitu pula dengan konflik geopolitik antara Tiongkok, Amerika Serikat serta Korea Selatan, dan Korea Utara.
“Dimungkinkan terdapat kelompok yang memanfaatkan momentum G20 untuk menarik perhatian internasional. Kita harus mampu memprediksi dan mencegah aksi-aksi yang dapat mendiskreditkan di bawah negara Indonesia dan negara-negara tamu, serta kegiatan yang mengarah pada hal-hal yang bersifat gangguan dan anarkis,” ungkapnya.