Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250910-WA0004.jpg
Evakuasi warga terdampak banjir di Desa Kusamba, Klungkung. (Dok. IDN Times/istimewa)

Intinya sih...

  • Batu besar longsor di Klungkung menewaskan 3 orang pada Januari 2025

  • WNA asal Ukraina tewas terseret ombak di Pantai Diamond pascacuaca buruk

  • Banjir di Desa Kusamba, ratusan warga dievakuasi ke balai banjar

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Klungkung, IDN Time s- Sepanjang tahun 2025, terjadi beberapa musibah yang terjadi pascacuaca buruk di Kabupaten Klungkung dan sekitarnya. Pemberitaan ini juga menjadi perhatian publik, karena tidak hanya menimbulkan korban jiwa, tapi juga kerugian materiel yang cukup besar. Bahkan hingga akhir tahun, cuaca Klungkung dan sekitarnya masih tidak menentu sehingga rentan terjadi musibah.

"Sampai saat ini situasi cuaca masih tidak menentu. Namun kami tetap ingatkan masyrakat untuk waspada, terutama di kawasan rawan longsor dan banjir," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klungkung, I Putu Widiada, Senin (8/12/2025).

Berikut ini merupakan beberapa berita pascacuaca buruk yang menjadi perhatian publik pada 2025.

1. Batu besar longsor menewaskan tiga orang di Klungkung pada Januari 2025

Longsor di Desa Pikat (Dok. IDN Times/istimewa)

Longsoran tanah dan batu berukuran besar menghancurkan sebuah bangunan di Lingkungan Celuk, Desa Pikat, Kecamatan Dawan pada Minggu malam, 19 Januari 2025. Peristiwa ini menyebabkan tiga orang meninggal dunia, dan empat orang luka-luka.

Longsor terjadi sekitar pukul 18.30 Wita. Ketika itu sekelompok warga sedang melakukan ritual di sebuah bangunan yang lokasinya di dasar tebing. Menurut warga, lokasi tersebut merupakan pasraman milik warga setempat, yang kerap digunakan sebagai kegiatan spiritual.

"Ketika kejadian itu ada warga di sana, mungkin hendak meditasi. Biasanya setiap Minggu, di lokasi itu ada kegiatan meditasi," ujar warga setempat, Sudarsana.

Prosesi itu dilakukan di tengah hujan deras, dan tiba-tiba tanah longsor. Longsoran ini membawa batu besar berdiameter 5m (meter), jatuh dari bukit, dan meratakan bangunan semipermanen di bawahnya.

"Ada korban selamat langsung berlari minta tolong ke warga sekitar," ungkapnya.

Proses evakuasi berlangsung sulit, karena akses jalan yang kecil dan material longsor sempat menutupi jalan. Hujan deras juga membuat petugas waswas untuk mengevakuasi korban.

"Ada empat korban luka-luka berhasil dievakuasi ke RSUD Klungkung. Lalu ada tiga korban meninggal yang sudah berhasil juga dievakuasi," ujar Kepala Pelaksana BPBD Klungkung, Putu Widiada, kala itu.

2. WNA tewas terseret ombak di Pantai Diamond pascacuaca buruk

Evakuasi seorang WNA asal Ukraina yang tewas terseret arus di Pantai Diamond, Nusa Penida. (Dok. IDN Times/Istimewa)

Seorang wisatawan asal Ukraina, Yaroslav Petryshyn (67), meninggal dunia terseret arus deras saat berenang di Pantai Diamond, Desa Pejukutan, Kecamatan Nusa Penida pada Sabtu siang, 2 Agustus 2025. Atas kejadian ini, Kapolsek Nusa Penida, AKP I Ketut Kesuma Jaya, mengingatkan seluruh wisatawan domestik maupun mancanegara meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di perairan Nusa Penida. Mengingat cuaca ektrem seperti angin kencang dan gelombang tinggi terjadi dalam beberapa hari terakhir di perairan Nusa Penida.

“Kami ingatkan warga ataupun wisatawan untuk selalu memperhatikan prakiraan cuaca, kondisi gelombang, serta mengikuti instruksi dari petugas lapangan atau pengelola wisata,” ujarnya, Minggu (3/8/2025).

Ia juga menyebutkan, lokasi wisata populer seperti Pantai Diamond, Pantai Kelingking, dan Broken Beach termasuk dalam kawasan rawan ombak besar. Langkah-langkah pencegahan ditingkatkan melalui kerja sama dengan pengelola tempat wisata dan pihak terkait lainnya.

3. Banjir di Desa Kusamba, ratusan warga dievakuasi ke balai banjar

Evakuasi warga terdampak banjir di Desa Kusamba, Klungkung. (Dok. IDN Times/istimewa)

Hujan deras yang mengguyur Senin, 9 September 2025 memicu meluapnya air di Sungai Candigarra, hingga merendam puluhan rumah warga di Desa Kusamba. Akibatnya, ratusan warga dari bayi hingga lansia harus dievakuasi ke tempat aman. Balai Banjar Pancingan menjadi lokasi pengungsian sementara. Suasana haru terlihat saat warga datang membawa barang seadanya.

Anak-anak digendong, sementara para lansia sebagian besar dievakuasi menggunakan perahu karet karena air di rumah mereka sudah setinggi pinggang orang dewasa. Kepala Pelaksana BPBD Klungkung, I Putu Widiada, menyampaikan bahwa jumlah pengungsi mencapai sekitar 261 jiwa.

4. Ada 20 KK di Desa Besan terisolir longsor, akses Bukit Abah lumpuh total

Penanganan longsor di Bukit Abah, Desa Besan. (Dok. IDN Times/istimewa)

Kabupaten Klungkung kembali dilanda bencana tanah longsor. Material berupa tanah bercampur batu besar menutup jalur utama menuju Bukit Abah, Desa Besan, Kecamatan Dawan pada Rabu, 10 September 2025. Akibatnya, sekitar 20 kepala keluarga (KK) di Dusun Kanginan terisolir.

Bukan hanya warga Besan yang terdampak. Jalur tersebut juga merupakan satu-satunya akses bagi warga Desa Gegelang dari Kabupaten Karangasem menuju Semarapura dan wilayah sekitarnya. Mereka pun ikut terisolir. Perbekel Desa Besan, I Ketut Yasa, menuturkan longsor terjadi tepat di tanjakan menuju Bukit Abah. Kawasan ini memang sudah terkenal rawan longsor.

Editorial Team